Pemprov Kalbar Hemat Rp 40 Miliar Dalam 3 Bulan, Ini Perjalanan Dinas Yang Dipangkas Sutarmidji
Pemprov Kalbar di bawah kepemimpinan Gubernur Sutarmidji dan Wakil Gubernur Ria Norsan, menunjukkan komitmennya dalam hal penghematan anggaran.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
“Selektif. Hanya untuk yang mempunyai dampak langsung kepada tata kelola pemerintahan kita. Kalau sekedar misalnya itu berulang, berulang misalnya setiap tahun, gak perlu pergi,” papar Sutarmidji.
Akibat penghematan perjalanan dinas itu menurutnya, dalam waktu yang singkat, Pemprov bisa menyelesaikan defisit anggaran yang sampai Rp 691 miliar.
“Bahkan perkiraaan bisa surplus Rp 150 miliar dan kita tidak punya hutang kepada tingkat 2 lagi,” ungkap Sutarmidji.
Selain menertibkan pos anggaran yang tidak efektif dan efesien, Gubernur juga berencana menertibkan para tenaga kontrak yang ada di jajaran Setda Pemprov Kalbar.
Gubernur Kalbar Sutarmidji memang benar-benar ingin membenahi kepegawaian di lingkungan Pemprov Kalbar yang dipimpinnya.
Caranya dengan melakukan evaluasi di tiap unit kerja.
“Masing-masing unit kerja sudah ada tugas pokok dan fungsinya. Dia harus jabarkan itu. Uraian tugas itu dan pembagian tugasnya harus merata,” tegas Sutarmidji.
Yang terjadi menurut Sutarmijdi selama ini adalah, pimpinan tidak mau tahu.
Baca: BPBD Ketapang Serahkan Bantuan Logistik Korban Banjir di Kecamatan Muara Pawan
Baca: Temui Bupati Jarot, GMKI Sintang Nyatakan Siap Bersinergi Bangun Daerah
Baca: Andi: Malaysia Mengaku Menyuap, Skuat Timnas AFF 2010 Geram Tudingan Pengaturan Skor
“Ini kan kadang pimpinan tidak mau tahu staf disuruh. Nanti staf yang disuruh juga tidak mau tahu. Disuruh tenaga kontrak,” papar Gubernur Sutarmidji.
Ketika menyinggung tenaga kontrak ini, nada Sutarmidji langsung meninggi.
Seolah ingin memberikan penekanan, Sutarmidji juga menggerakkan tangan kirinya.
Menurutnya, saat ini banyak sekali tenaga kerja kontrak yang bekerja di Pemprov Kalbar.
“Banyak sekali sekarang ini yang bekerja bukan PNS, tenaga kontrak,” ucap Sutarmidji.
Sutarmidji pun ditanya apakah dirinya memang menemukan fakta ini di lapangan.
“Lah, bayangkan Keuangan saja katanya ada lebih dari 200 tenaga kontrak. Kan gile-gile yang kayak-kayak gitu tuh,” kata Gubernur dengan wajah sewot.