Pilpres 2019
KPU Singkawang Tes Uji Ketahanan Kotak Suara Kardus vs Kardus Air Mineral, Tonton Videonya!
Kotak Suara Kardus sedang memantik kontroversi masyarakat jelang Pemilu 2019 mendatang.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
KPU Singkawang Tes Uji Ketahanan Kotak Suara Kardus vs Kardus Air Mineral, Tonton Videonya!
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kotak Suara Kardus sedang memantik kontroversi masyarakat jelang Pemilu 2019 mendatang.
Banyak yang meragukan ketahanan kotak suara kardus tersebut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Singkawang kemudian membuat demonstrasi, untuk menguji daya tahan Kotak Suara Kardus yang diributkan saat ini.
Demontrasi itu dibuat dalam bentuk video.
Videonya dibagikan akun Facebook, Win's, Minggu (16/12/2018) malam.
Win's membagikan video yang diunggah akun Hendy Yudha.
Baca: Berita Duka Cita - Lim Sun Ge Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun
Baca: Kumpulkan 18 Medali Ema, Inkanas Pontianak Pastikan Juara Umum Kejurda
Baca: Buka Keterisolasian Daerah, Sutarmidji: Infrastruktur Jalan Belum Tersentuh Akan Dibenahi
“Kotak Suara ini...sudah kami gunakan sejak Pemilu 2014....semua berjalan lancar,” tulis Win’s.
Dalam video demonstrasi tersebut, ada empat orang yang siap membuktikan kalau Kotak Suara Kardus punya ketahanan.
Tiga orang menguji ketahanan Kotak Suara Kardus, sementara satu orang lagi yang merekam dan memberikan pengantar narasi.
“Hari ini kita akan mendemonstrasikan kekuatan Kotak Suara dari bahan Kardus yang lagi viral,” kata seseorang yang merekam.
Ia sepertinya merekam sambil duduk di kursi.
Di meja di hadapannya, ada surat-surat dan berkas berlogo KPU.
Sementara di lantai sudah ada Kotak Suara Kardus.
Tiga orang kemudian maju mendekati Kotak Suara Kardus tersebut.
Baca: Rumah Rusak Akibat Abrasi, Konggo: Sebaiknya Masyarakat Tak Bermukim di Pinggir Sungai
Baca: Ismail: Program Paskas dapat Tingkat kan daya Infaq dan Sedekah Masyarakat Mempawah.
Baca: Yuk, Cicipi Menu Khas Kalimantan Barat di Pondok Ale-Ale
“Kosong ya, kosong,” kata satu di antara tiga orang tersebut.
“Beratmu berapa Ded?” tanya yang merekam.
Seseorang yang disapa Ded itu, kemudian menjawab berat badannya 50 kilogram.
“Ini dari KPU Singkawang,” kata seseorang yang merekam.
Pria yang disapa Ded itu selanjutnya duduk di atas Kotak Suara Kardus.
Sementara dua rekannya yang lain, mengangkat Kotak Suara Kardus tersebut dengan Ded duduk di atasnya.
Melalui celah kecil di sisi kiri dan kanan, keduanya kemudian mengangkat Kotak Suara Kardus itu.
Kotak Suara Kardus itu pun terangkat dan mampu menahan beban tubuh seberat 59 kilogram.
Baca: Kapolres Landak Kotbah di Gereja GKE Ngabang, Sampaikan Pemahaman Firman Tuhan
Baca: Komunitas Donor Darah AB Pancing Pendonor dengan Umpan Scaling Gigi Gratis
Baca: Hasil Liga 3 Babak 8 Besar: Bogor FC Kalah Telak, Duel Wilayah Timur Berkahir Imbang
Tidak berenti sampai di situ, uji ketahanan pun dilanjutkan.
Begitu diturunkan, pria yang disapa Ded itu lantas berdiri dan melompat-lompat kecil di atas Kotak Suara Kardus.
Kotak Suara Kardus itu tak terlihat rusak dan tetap kuat menahan beban tubuhnya.
“Waw luar biasa. Mana tadi kotak kardus Aqua,” tanya seorang yang merekam.
Tak lama kardus minuman mineral itu pun diambil dan Ded duduk di atasnya.
Yang terjadi kemudian adalah kardus minuman mineral itu langsung amblas saat diduduki.
“Wahh luar biasa. Penemunya siapa ini Mas,” tanya seseorang yang merekam.
Sambil tertawa dan bercanda, dijawab bahwa penemunya adalah Subagio.
Baca: BREAKING NEWS - Anak Sengaja Bakar Rumah Orangtua Sendiri di Sanggau, Kapolsek Beberkan Kronologi
Baca: BREAKING NEWS: Heboh! Pria di Serdam Ditemukan Tewas Tergantung, Korban Sempat Titip Pesan
Baca: BREAKING NEWS: Warga Heboh Penemuan Mayat di Kecamatan Kalis, Sepeda Motor Tertinggal di Lokasi
Tahan dan Kedap Air
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menegaskan, pihaknya menggunakan kotak suara berbahan dasar karton yang kedap terhadap air, untuk Pemilu 2019.
Mengutip Wartakota, dia membantah kotak suara yang akan digunakan untuk menampung surat suara saat pemungutan suara pada 17 April 2019, berbahan kardus.
"Pertanyaan itu harusnya diajukan lima tahun lalu, karena kami sudah pakai kotak pakai karton kedap air lima tahun lalu," kata Arief Budiman di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Sehingga, dia merasa heran apabila kotak suara itu dipermasalahkan.
Sebab, kotak suara berbahan sama telah digunakan di pemilu sebelumnya.
Baca: Komunitas Generasi Baru Singkawang Gelar Aksi Sosial Bersih Bersih Musholla Assholihin
Baca: Elpiji 3 Kg Sering Langka, Ini Penyebabnya Kata Politisi Hanura Kalbar
Baca: Persik Kediri Vs Persewar Waropen Berakhir Imbang, PSGC Ciamis Kalahkan Bogor FC 3-1
Pada pemilu lima tahun lalu, kata dia, sebagian wilayah telah menggunakan kotak suara kedap air.
Sedangkan sebagian wilayah lainnya menggunakan kotak suara berbahan aluminium.
Sebelum menggunakan kotak suara itu, dia mengaku sudah mengkaji, melihat berbagai pertimbangan, masukan, serta evaluasi atas penggunaan sebelumnya.
Dia menegaskan, penggunaan karton kedap air memenuhi persyaratan peraturan.
Selain itu, kotak suara aman menjaga kerahasiaan suara pemilih karena cukup kuat, meskipun berbahan dasar karton.
"Menghemat biaya penyimpanan, menghemat biaya produksi, distribusi, banyak penghematanya," papar Arief Budiman.
Sementara itu Komisioner KPU RI Ilham Saputra takjub dengan kotak suara Pemilu 2019 yang terbuat dari kardus tetapi kuat menahan beban hingga 107 kilogram.
Baca: Jadwal Liga Inggris (Live) RCTI: Liverpool Vs Manchester United Berlangsung Pukul 23.00 WIB
Baca: Elpiji 3 Kg Sering Langka, Ini Penyebabnya Kata Politisi Hanura Kalbar
Baca: KPU Beberkan Data Pemilih, Mengecek Nama hingga Urus Pindah Memilih
"Coba kekuatannya, wah kuat ya. Berat saya 107 kilogram nih. Silakan coba," kata Ilham yang menjajal kotak suara yang selesai diproduksi di PT Karya Indah Multiguna, Jalan Narogong, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (30/9/2018) siang.
Artinya, kata Ilham, kapasitas nanti yang masuk bisa seberat 16 kilogram mulai dari kertas suara, item-item formulir, alat mencoblos, maupun yang lainnya dipastikan kekuatan kotak suara itu tidak diragukan lagi.
Ilham mengatakan, pembuatan kotak dan bilik suara tidak lagi menggunakan almunium tetapi kardus.
Kotak suara ada plastik transparan yang bisa melihat isi didalam kotak tersebut.
Pemilihan bahan kardus untuk kotak suara itu dilakukan menimbang dari sisi harga dan efesiensi waktu.
"Dari sisi harga lebih murah dibandingkan almunium dan tidak perlu ruangan besar untuk menyimpan kotak suara atau perawatan. Saya rasa juga masih bisa digunakan Pilkada 2020," kata Ilham.
Untuk desain, kata Ilham, mengikuti sesuai undang-undang pemilu yang baru itu, Pasal 341 ayat 1 huruf A tentang pemakaian kotak suara yang transparan.
Baca: Puluhan Peserta Ikut Kursus Kepemiluan di Singkawang
Baca: Wagub Ria Norsan Instruksikan Pemkab-Pemkot Razia Sikapi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram
Baca: BKKBN Balut Kampanye Kampung KB dengan Perlombaan Sampan Bidar di Sekadau
"Untuk efisiensi akhirnya kami menyetujui dan sesuai dengan anggaran, kami menggunakan kotak suara transparan seperti ini," katanya.
Ilham mengatakan, untuk keamanan kotak tetap terjaga meskipun pakai kardus.
"Ini nanti bisa pakai gembok, bisa juga pakai kabel ties, bisa dua-duanya kami gunakan. Ini ada lubang. Tentu nanti pakai stiker segel KPU RI," katanya.
Dikritik BPN Prabowo-Sandi
BADAN Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengkritisi kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan menggunakan kotak suara berbahan karton di Pemilu 2019.
Sebab diduga mengurangi kredibilitas pelaksanaan Pemilu.
Hal itu dikatakan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok sehingga dirinya menilai wajar jika keputusan KPU itu menuai kritik dari masyarakat.
Baca: Kembali Gugat KPU RI, OSO Ajukan Sengketa Pemilu ke Bawaslu RI
Baca: KPU Singkawang Sosialisasikan DPTb Pindah Memilih
Baca: Data Penyandang Disabilitas KPU Diangka 10 Ribu, PPDI: Jauh Dari Harapan Kita
"Hal ini semakin menambah keraguan masyarakat mengenai kredibilitas Pemilu mendatang. Saat ini kan marak ancaman Pemilu 2019 berlangsung tidak adil. Mulai dari tercecernya KTP Elektronik hingga daftar pemilih yang juga masih bermasalah," kata Chusni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (15/12/2018).
Selain itu dia menilai, kondisi fisik kotak suara berbahan karton itu yang akan memunculkan kecurigaan di tengah masyarakat.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon presiden, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (*)
Subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak: