Elpiji 3 Kg Sering Langka, Ini Penyebabnya Kata Politisi Hanura Kalbar
Pemberantasan oknum-oknum yang bermain gas atau mafia gas, terang Suyanto membutuhkan kerja keras semua pihak.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat, Suyanto Tanjung menilai kondisi kelangkaan gas elpiji subsidi 3 Kilogram (Kg) terjadi lantaran distribusi yang tidak sesuai peruntukannya.
Distribusi, kata dia, memegang peranan penting agar ketersediaan elpiji melon terjamin bagi masyarakat, terutama bagi kategori miskin yang layak subsidi.
Baca: Seru Pertandingan Kejurda Inkanas Kalbar Nomor Kumite, Tonton Videonya
“Peruntukannya sudah jelas sebenarnya untuk masyarakat miskin. Hanya saja kenyataannya banyak pelaku usaha bermain,” ungkapnya, Minggu (16/12/2018).
Ia tidak menampik pengawasan Pertamina masih lemah terhadap gas elpiji melon. Politisi Hanura ini berharap Pertamina Kalbar benahi data valid penyaluran atau distribusi gas elpiji 3 Kg.
Hal ini penting agar diketahui ketersediaan dan kebutuhan masyarakat kurang mampu terhadap gas elpiji melon.
Baca: BKKBN Balut Kampanye Kampung KB dengan Perlombaan Sampan Bidar di Sekadau
“Kalau ada data pasti akan valid. Seperti berapa orang miskin yang layak mendapatkannya? Nanti tinggal gas itu disalurkan kepada orang kurang mampu saja. Sampai sekarang kan data itu belum beres. Mana yang layak pakai gas elpiji 3 kilo? mana yang tidak layak,” terangnya.
Jika data itu tersedia dengan akurat, kata Suyanto, bisa menjadi upaya menekan kecurangan-kecurangan dari oknum-oknum nakal. Data akurat juga bisa menutup celah para mafia-mafia yang selama ini meraih keuntungan dari gas elpiji.
Baca: Hendra: Penerapan Transaksi Digital Lebih Transparan dan Akuntabel
“Makanya ada istilah mafia gas. Kita perlu data akurat sesuai peruntukannya. Kita tidak ingin kondisi kelangkaan ini terus terulang. Kasihan masyarakat kategori tidak mampu,” imbuhnya.
Tak hanya masalah data, ia tegaskan kembali kerap terjadinya kelangkaan juga disebabkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait, khususnya Pertamina. Ia mendesak Pertamina jalankan tugas dan fungsi secara profesional.
Baca: Persik Kediri Vs Persewar Waropen Berakhir Imbang, PSGC Ciamis Kalahkan Bogor FC 3-1
Pemberantasan oknum-oknum yang bermain gas atau mafia gas, terang Suyanto membutuhkan kerja keras semua pihak.
"Kondisi ini tidak hanya terjadi pada gas elpiji saja. Pupuk, BBM dan lainnya juga kerap dijumpai kondisi kelangkaan, khususnya yang subsidi. Ini harus jadi perhatian agar subsidi bisa dinikmati oleh masyarakat tanpa kesulitan,” tandas Suyanto Tanjung.