PFKPM Imbau Pemerintah dan Polresta Pontianak Tak Keluarkan Izin Perayaan Cap Go Meh, Ini Alasannya

Sehingga kondusifitas politik, situasi keamanan dan ketentraman masyarakat di Kota Pontianak harus terjaga dan terkendali dengan baik.

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Sekretaris Jendral PFKPM Kalbar, Hendi Sutarsa. 

Lieus yang hadir sebagai undangan khusus di Festival Cap Go Meh Singkawang 2018, menyebut apa yang dilakukan Pemkot Singkawang adalah sesuatu yang patut diapresiasi.

 Apalagi, katanya, meski yang ditonjolkan adalah adat budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa, namun pelaksanaannya tidak lepas dari semangat merawat dan menjaga persatuan Indonesia.

“Orang Tionghoa percaya, selama Cap Goh Meh para dewa akan berkumpul sehingga Tahun Baru Imlek menjadi saat yang paling baik untuk bersyukur dan berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” tutur Tjhai Chui Mie, Wali Kota Singkawang.

Untuk diketahui, Kota Singkawang adalah salah satu kota di Kalimantan Barat yang terletak 145 km sebelah utara Pontianak, ibukota Kalimantan Barat.

Singkawang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia.

Tidak seperti kota-kota lain di Indonesia, Singkawang memiliki suasana sangat oriental dengan ratusan Klenteng yang ditemukan di hampir setiap sudut kota.

Hal ini karena lebih dari 70% dari populasi masyarakat Singkawang adalah keturunan Tionghoa, terutama dari suku Hakka. 

Iring-iringan peserta pawai lampion dalam rangka menyemarakan Cap Go Meh 2569 di kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018) malam. Pawai lampion ini juga menampilkan berbagai atraksi dari baronsai, naga bersinar, kendaraan tradisional hias, pawai kostum adat dari berbagai etnis, dan atraksi drumband. Pawai lampion ini start dari kantor Wali kota Singkawang, dan finish di gedung Happy Building. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Iring-iringan peserta pawai lampion dalam rangka menyemarakan Cap Go Meh 2569 di kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018) malam. Pawai lampion ini juga menampilkan berbagai atraksi dari baronsai, naga bersinar, kendaraan tradisional hias, pawai kostum adat dari berbagai etnis, dan atraksi drumband. Pawai lampion ini start dari kantor Wali kota Singkawang, dan finish di gedung Happy Building. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA)

1.145 Tatung Dipastikan Beratraksi

Panitia Imlek dan Cap Go Meh 2569 tahun 2018 Kota Singkawang memastikan jumlah Tatung yang akan memeriahkan puncak hari ke-15 sebanyak 1.145 orang. Jumlah tersebut diungkapkan Humas Panitia, Yoris Anes, Kamis (1/3/2018) sore.

Sampai hari terakhir pendaftaran, jumlah yang akan berpartisipasi dalam pawai sebanyak 1.145 orang. Sedangkan yang didaftarkan untuk pemecahan rekor Muri sebanyak 1.129 Tatung.

"Beberapa hari lalu, panitia dari divisi Tatung sudah meninjau ke tempat tempat tatung dan masang peneng tanda daftar peserta," ujar Yoris, Kamis sore.

Yoris menjelaskan, para Tatung tersebut tak hanya berasal dari Singkawang saja. Tetapi ada juga dari daerah luar seperti Sambas, Bengkayang dan Jakarta. Bahkan Yoris memastikan ada Tatung yang berasal dari Malaysia yang akan ikut memeriahkan Cap Go Meh tahun ini.

"Tatung dari luar negeri yang turut berpartisipasi sejauh ini baru dari Malaysia yang terdaftar," ujarnya.

Rangkaian parade Tatung yang akan menjadi sajian atraksi utama dalam pergelaran ini rencananya akan mulai berjalan mengikuti rute pada Jumat (2/3/2018) pukul 07.00 WIB.

Para peserta akan berkumpul di halaman Kantor Wali Kota Singkawang di Jalan Firdaus dan akan meneruskan rute menuju Jalan Diponegoro.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved