Pilgub Kalbar

Sikapi Perkembangan di Masyarakat, Ormas Islam Sampaikan Petisi Pada Pihak Keamanan

Menghentikan segala bentuk intimidasi dan teror kepada siapapun yang berlainan pilihan dalam Pilkada Kalbar ini

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Berbagai organisasi masyarakat (ormas), forum, majelis, paguyuban dan tokoh-tokoh menyerukan perdamaian di Kalimantan Barat, Selasa (2/7/2018) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gabungan Organisasi Umat Islam Kalbar memberikan pernyataan sikap terhadap situasi dan kondisi yang terjadi ditengah masyarakat pasca pelaksanaan pencoblosan Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar dan kepala daerah tingkat dua pada Pilkada serentak 2018.

Adapun petisi yang akan disampaikan oleh para perwakilan dari berbagai Ormas Islam yang disampaikan pada pihak keamanan, Senin (2/7/ 2018) sebagai berikut.

Baca: Tanggapi Petisi Ormas Kalbar, Pengamat Sosial Untan Tegaskan Kedamaian Tujuan Awal Bermasyarakat

Baca: Security Ditemukan Tak Bernyawa di Pos Jaga Sekolah, Ini Keterangan Polresta Pontianak

1. Berkaitan dengan kejadian di beberapa tempat pada saat usai pemungutan suara dalam Pemilihan Gubernur Kalbar 2018, mencederai rasa Persatuan dan Kesatuan di Kalbar, sementara seluruh Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pasangan Walikota dan Wakil Walikota telah sepakat untuk melaksanakan Pilkada Damai, yang berarti seluruh Calon Kepala Daerah di Kalimantan Barat Siap Menang dan Siap Kalah dalam Pilkada ini.

2. Namun sangat disayangkan dibeberapa tempat di Kalimantan Barat terjadi upaya intimidasi oleh oknum oknum tertentu terhadap sekelompok suku yang mereka duga tidak memilih pasangan calon yang mereka dukung, yang beragama Islam.

3. Menyikapi hal ini dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Harga Mati, kami Umat Islam Kalimantan Barat meminta Kepada Pimpinan Negara Republik Indonesia dalam Hal ini Pj. Gubernur Kalbar sebagai Wakil Pemerintah Pusat di daerah serta Kapolda Kalbar dan Pangdam XII/Tanjungpura untuk melakukan tindakan sebagai berikut:

A. Menghentikan segala bentuk intimidasi dan teror kepada siapapun yang berlainan pilihan dalam Pilkada Kalbar ini, sebagai konsekuensi Pemilu yang Jujur Adil, Bebas dan Rahasia

B. Melindungi setiap orang termasuk harta bendanya sebagai bentuk pelaksanaan UUD 1945 dan penghargaan terhadap Universal Declaration Of Human Right.

C. Menindak tegas oknum yang melakukan intimidasi dan teror kepada siapapun juga termasuk Tokoh Intelektual yang berdiri dibelakangnya sehingga hukum harus menjadi Panglima di Negara Republik Indonesia khususnya di Kalimantan Barat, tanpa melihat kedudukan sosial pelakunya.

D. Demikian Petisi Umat Islam Islam Kalimantan Barat ini kami sampaikan agar dapat menjadi perhatian yang serius dari pejabat yang berwenang.

Pastikan Aman

Ratusan warga Desa Karangan Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak yang mengungsi‎ di Markas Batalyon Zipur 6/SD di Anjongan sejak kemarin sudah pulang ke rumah.

Kembalinya 226 orang pengungsi Setelah mendapatkan kejelasan dan jaminan keamanan dari kepolisian, TNI, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat Kecamatan Mempawah Hulu.

Mengungsinya ratusan warga Desa Karangan Kecamatan Mempawah Hulu itu karena rasa takut atas kejadian demonstrasi pada Jumat 29 juni pukul 12.00 di Desa Antus Mempawah Hulu. 

Kecemasan hingga membuat masyarakat desa Karanganan panik ditambah adanya sebaran informasi bohong atau hoaks di media sosial (medsos).

Baca: Brasil Vs Meksiko, Rambut Seluruh Pemain Meksiko Pirang, Peran Casemiro hingga Kutukan 68 Tahun

Baca: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sadis di Ketapang, Terungkap Motif Habisi Korban

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono dan Pangdam XII Tanjungpura ‎Mayjen TNI Achmad Supriyadi serta Bupati Landak Karolin Margret Natasa, Sabtu (30/6/2018) kemarin hadir di tengah-tengah masyarakat di Terminal Putri Dara Hitam Ngabang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved