Pilgub Kalbar
Sikapi Perkembangan di Masyarakat, Ormas Islam Sampaikan Petisi Pada Pihak Keamanan
Menghentikan segala bentuk intimidasi dan teror kepada siapapun yang berlainan pilihan dalam Pilkada Kalbar ini
Kehadiran orang nomor satu Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura bersama Bupati Landak dan Para tokoh itu kesana berdiskusi dan mengajak masyarakat untuk tetap tenang jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar di media sosial.
Selain itu, warga Landak juga memberikan jaminan untuk menjaga Kamtibmas dengan melaksanakan kegiatan ritual adat tolak bala (Pamabangk) agar dapat menolak bala bencana dan hal-hal jelek yang sebelumnya terjadi tidak terulang kembali.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengimbau agar warga masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan isu-isu liar dan menyesatkan yang berkembang di medsos saat ini.
“Agar masyarakat lebih memilih terhadap informasi yang diberikan aparat, serta tetap tenang berikan kepercayaan kepada TNI-Polri untuk menjaga situasi Kamtibmas. Dan mengajak warga masyarakat tidak memposting kejadian ataupun hal-hal yg berbau SARA di medsos atau memberikan komentar provokatif,” ujarnya di hadapan ratusan masyarakat Ngabang.
Baca: Pengungsi di Mako Yonzipur Pulang ke Desa Karangan Tepat HUT Bhayangkara ke-72
Baca: 9 Warga Diduga Keracunan Makanan, Dewan Minta Dinas Terkait Lakukan Hal Ini
Tak hanya itu, Kapolda Kalbar bersama Pangdam XII Tanjungpura memantau perkembangan situasi langsung ke lapangan di Ngabang.
“Kapolres Landak tadi malam berpatroli bersama Dandim, Kapolsek dan Danramil menyambangi para tokoh, hasil pengecekan sepanjang jalur Kec. Ngabang, Kec Senga Temila, Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Mempawah Hulu tadi malam sampai pagi keadaan terpantau aman dan kondusif,” kata Irjen Pol Didi Haryono
Kapolres Landak AKBP Bowo Imantio menuturkan“Penyebab warga Ds. Karangan Mempawah Hulu mengungsi karena rasa takut atas kejadian demonstrasi pada hari jumat 29 juni pukul 12.00 di Desa Antus Mempawah Hulu, “ujarnya.
Dan ia menturkan untuk menyikapi hal tersebut ia bersama Dandim 1201 Mempawah melakukan koordinasi dengan Camat Mempawah Hulu, Kapolsek, Danramil dan Ketua DAD Mempawah Hulu serta Kades Karangan sekaligus menemui warganya yang berada di Yon Zipur.
Diakui memang tidak mudah pihaknya memberikan keyakinan kepada masyarakat yang mengungsi, karena mereka sudah terhasut isue, melalui pembicaraan yang alot bersama warga masyarakat yang mengungsi.
Petugas terus meyakinkan mereka dengan apa yang telah dilakukan oleh aparat bersama pemda dan para tokoh masyarakat.
“Akhirnya mereka sendiri mengetahui langsung perkembangan situasi dari aparat desa dari kades, babhinkamtibmas, babinsa, dari sanak saudara dan kerabatnya yang tidak ikut mengungsi, mereka berkomunikasi langsung melalui telepon,” kata Kapolres Landak, AKBP Bowo Imantio.
“Perlu nya meyakinkan para pengungsi tentang keadaan yang sebenarnya bahwa Ds. Karangan kec. Mempawah hulu dalam keadaan aman. Camat, Kades Karangan , Ketua DAD, Tokoh Masyarakat agar bisa melakukan koordinasi yang mampu meyakinkan serta secara sosial dalam pergaulan sehari hari menjamin toleransi yang baik dan keamanan bagi para pengungsi ketika kembali ke Ds. Karangan Kec. Mempawah Hulu. Petugas Kepolisian berserta TNI akan membantu dalam proses kembali nya pengungsi dari Yon Zipur ke tempat tinggal nya semula,” kata Kapolres Landak, AKBP Bowo Imantio.
Akhirnya ke 226 Masyarakat desa Karangan yang terdiri laki-laki dewasa 93 orang, perempuan dewasa 66 orang, anak-anak laki-laki 30 orang dan anak-anak Perempuan 37 orang mau pulang kembali ke rumahnya, pada sore Minggu, (1/7) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
“Kepulangan warga Desa Karangan setelah mendapatkan kejelasan keamanan dari Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Desa Karangan,” kata Kapolres Landak, AKBP Bowo Imantio.
Akhirnya Mereka masyarakat desa Karangan mau pulang dengan menggunakan kendaraan roda empat,bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-72.
Warga yang berjumlah 226 itu dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Setelah mendapatkan kejelasan dan jaminan keamanan dari Kepolisian, TNI, Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Desa Karangan.
Dan 226 orang pengungsi asal warga Desa Karangan ini meninggalkan Barak Yon Zipur 6/SD kembali kerumah masing-masing, Minggu, 1 Juli 2018. (*)