Panik Teriakan Bom
Terungkap! Pengakuan Frantinus Narigi Penumpang Lion Air Soal Sebut Bom di Bandara Supadio
Frantinus Narigi mengakui memang menyebut bom saat berada dalam pesawat Lion Air JT 687 tujuan Pontianak-Jakarta, Senin (28/5/2018) malam.
"Untuk alasan keselamatan penerbangan, para penumpang dimohon untuk meninggalkan pesawat melalui pintu depan," kata Marcelina menirukan pengumuman dari pramugari.
Namun, pada imbauan ketiga, kepanikan dalam pesawat terjadi.
Karena pramugari menyebutkan adanya penumpang yang diduga membawa bahan peledak.
"Untuk alasan keselamatan penerbangan, para penumpang dimohon untuk meninggalkan pesawat melalui pintu depan karena diduga ada penumpang yang membawa bahan peledak. Itu yang membuat penumpang panik," kata Marcelina.
Padahal, sebelum memberikan imbauan, pramugari sudah meminta Frantinus keluar dari pesawat dengan membawa tasnya untuk diperiksa.
"Pramugari bersama petugas bandara sudah melakukan pemeriksaan terhadap tas milik Frantinus yang di dalamnya ada tiga buah laptop," jelas Marcelina.
Usai memeriksa isi tas, pramugari tersebut meminta Frantinus kembali ke tempat duduk dan menyimpan tas miliknya di kabin.
Pada saat Frantinus kembali ke tempat duduknya, pramugari yang memeriksa isi tas tadi masuk ke ruang pilot.
Tak lama kemudian, sang pilot keluar sembari memarahi Frantinus.
"Pilot yang bule itu kemudian marah dalam bahasa Inggris. Dan saya tanya ke Frantinus, dia tidak paham apa yang diucapkan pilot dalam bahasa Inggris itu," kata Marcelina.
Usai memarahi Frantinus, sambung Marcelina, pilot masuk kembali ke ruangannya.
"Setelah pilot marah dan masuk kembali, baru kemudian ada imbauan dari pramugari," tuturnya.
Baca: Candaan Bom oleh Penumpang Lion Air di Bandara Supadio Pontianak, Menhub: Tidak Lucu
Baca: Kasus Bom Joke, Erma Ranik Turun Tangan, Siapkan Tim Penasehat Hukum FN Untuk Mediasi
Baca: Polisi Akan Dalami Terkait Dugaan Pramugari Salah Dengar Soal Bomb Joke
Baca: Bom Joke di Bandara Supadio, Dosen Untan: Saya Yakin FN Tidak Menyatakan Bom
Lion Air Sampaikan Bantahan
Distrik Manajer Lion Air Grup Pontianak, Lukman Nurjaman, membantah pramugari melakukan kesalahan dalam memberikan instruksi terkait insiden candaan bom.
Dimana menurutnya sebelum melakukan tindakan tentu kru kabin telah melakukan koordinasi.