Brigjen Sri Handayani, Wakapolda Kalbar Yang Jadi Rebutan Polri karena Prestasinya

Sri Handayani pun tidak menampik dirinya diperebutkan untuk bertugas di institusi Polri serta di luar institusi Polri.

Editor: Agus Pujianto
Ist
Brigjen Sri Handayani 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan mutasi di tubuh Polri.

Termasuk di lingkungan Polda Kalbar.

Wakapolda Kalbar yang sebelumnya dijabat Brigjen Amrin Remico, digantikan Brigjen Sri Handayani.

Amrin menyandang jabatan baru sebagai Karorenmin Bareskrim Polri.

Sementara Brigjen Sri Handayani sebelumnya bertugas sebagai Kasetukpa Lemdiklat Polri.

Sebelumnya, ia adalah Kepala Sekolah Pembentukan Perwira (Kasetukpa) Polri.

Baca: Keren, Ini Polwan Pertama yang Jadi Wakapolda Kalbar

Mengutif Banjarmasinpost.com, Rabu (26/10/2016), Sri Handayani mendapat penghargaan (award) kenaikan pangkat dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, pada Selasa (25/10/2016).

Kenaikan pangkat itu diberikan Kapolri di Rupatama Mabes Polri.

Dalam kesempatan itu, Polwan dengan bintang satu lainnya.

Brigjen Ida Utari menyempatkan hadir. Keduanya pun sempat berfoto bersama.

Tidak main-main, lantaran kariernya cemerlang dan berprestasi, Sri Handayani sempat menjadi bahan rebutan.

Sri Handayani pun tidak menampik dirinya diperebutkan untuk bertugas di institusi Polri serta di luar institusi Polri.

Baca: Korban Pembunuhan, Mantan Wakapolda Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat

Sebut saja Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam negeri (STPDN).

"Sebenarnya di manapun saya ditempatkan, itu kewenangan Pak Kapolri. Tentunya beliau punya kriteria sendiri mengapa saya ditempatkan sebagai Kasetukpa," ucap Sri Handayani.

Sri Handayani melanjutkan selama berkarier dan mengabdi sebagai anggota Polri, ia sudah ditempatkan di sejumlah posisi.

Iia pernah bertugas di STPDN, Lemdikpol, hingga Sekolah Polwan.

Menurut Sri di manapun dia bertugas, dia selalu berupaya semaksimal mungkin mengemban amanat dengan baik.

"Dalam pelaksanaan tugas di manapun, pada prinsipnya harus tanggung jawab, bersih, akuntabel dan humanis," terang Sri Handayani.

Baca: Bayinya Diculik Suami Sendiri, Pesinetron Nadya Almira Lapor KPAI

Brigjen Sri juga punya prinsip teguh dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai anggota Polri.

“Hal utama yang harus diingat dan selalu diterapkan dalam tugas yakni lepas dari korupsi, nepotisme, tranparan, akuntabel, tidak arogan serta mengedepankan HAM,” katanya.

Poin-poin itu selalu dijalankan Sri Handayani.

Dia meyakini kerja kerasnya dan menjalankan point tadi turut andil memuluskan jenjang karirnya menjadi jenderal bintang satu.

Terakhir, Sri Handayani juga berpesan agar para Polwan lain meneladani kinerja dan jenjang kariernya.

Karena jumlah Polwan berpangkat bintang di Polri sangatlah minim.

"Pesan saya untuk Polwan yang lain, pahami tugas dari pimpinan. Jalankan secara profesional, saya yakin pasti jenjang karier akan baik. Jadikan saya sebagai barometer Polwan yang berhasil dan silakan monitor tugas-tugas saya," tegas Brigjen Sri.

Baca: Berdarah Aceh! Tan Sri Sanusi Junid, Bankir dan Politisi Ternama Malaysia Meninggal Dunia

Saat kenaikan pangkat menjadi Brigjen, Kadiv Humas Mabes Polri saat itu, Irjen Boy Rafli Amar, mengatakan Sri Handayani merupakan Polwan yang punya dedikasi tinggi pada pendidikan Polri dan berprestasi gemilang.

“Jenjang karier beliau bagus baik di pembinaan karir maupun operasional. Dia layak sebagai perwira tinggi,” ungkap Boy Rafli Amar di Mabes Polri.

Boy Rafli Amar melanjutkan sebelumnya, Sri Handayani pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Polwan dan pernah berdinas juga di luar struktur Polri yakni di STPDN.

Baca: Seorang Ibu Tega Racuni Anaknya dengan Garam Dapur, Inilah Efek Mengerikan yang Terjadi!

“Atas prestasi itu, Kapolri memberikan kepercayaan jabatan bintang satu pada beliau yang menjabat sebagai Ketua di sekolah pembentukan Perwira . Bintang satu yang diterima beliau sudah sangat layak dan pantas,” beber Mantan Kapolda Banten ini.

Boy Rafli Amar menambahkan saat ini, jumlah Polwan dengan pangkat bintang satu jumlahnya sangat minim, yakni tidak sampai 10 orang.

Satu di antaranya yakni yang bertugas di bidang rehabilitasi di BNN, Brigjen Ida Utari. (*)

Yuks! Tonton dan subscribe YouTube Channel Video Tribun Pontianak:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved