Sudah Sepekan Terjadi Kenaikan Harga Beras, Pedagang Rasakan Sejak Akhir Tahun
Lebih dari sepekan terakhir, harga beras medium naik dengan selisih harga sekitar Rp 1.000-2.000 per kilogram.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Harga beras medium alami kenaikan cukup signifikan di beberapa pasar tradisional dan distributor.
Lebih dari sepekan terakhir, harga beras medium naik dengan selisih harga sekitar Rp 1.000-2.000 per kilogram.
Berdasarkan pantauan Tribun Pontianak di Pasar Mawar, harga rata-rata berasal medium berkisar antara Rp 12-13 ribu per kilogram.
Baca: Stock Beras Berkurang Dari Pusat, Pedagang Sebut Angka Kenaikan Mencapai Rp 5-10 Ribu Perkarung
Hal ini melonjak dari harga sebelumnya yang hanya berada di kisaran Rp 9500-9850 per kilogram.
Satu diantara penjual beras, Ali mengatakan kenaikan harga beras sudah dirasakan sejak pekan terakhir Desember 2017.
Di penghujung pergantian tahun 2017 ke 2018, harga beras sudah menunjukkan tren kenaikan.
Namun, saat itu kenaikan masih dalam batas wajar.
"Waktu itu naiknya cuma Rp 200-300 per kilogram. Ndak terlalu tinggi. Cuma makin ke sini makin tinggi naiknya, sekitar Rp 1.000-2.000," ungkapnya, Minggu (21/1/2018).
Ia tidak menampik kenaikan harga beras buat konsumen bertanya-tanya. Kondisi ini terkadang membuat dirinya pusing. Iapun memberikan penjelasan alakadarnya sesuai informasi yang didapatnya.
Baca: Mantan Bom Seks Indonesia Unggah Foto Seksinya, Netizen: Astagfirullah
"Ini ngambil beras memang rata-rata dari Pulau Jawa. Infonya sih memang stok beras Jawa berkurang karena gagal panen. Tapi nanti Februari sih panen, mudahan lah turun dan harganya normal agik," terangnya.
Penjual beras lain, Ami mengatakan mau tidak mau dirinya menaikkan harga beras dari harga biasanya.
Ini lantaran mengikuti perkembangan harga dan mempertimbangkan harga beli beras dari Pulau Jawa.
"Kalau saya datangkan jak harganya naik, terus dijual dengan harga sama kan tak untung lah. Kalau jual harga murah, rugi lah kita. Saya beli naik, jual berarti juga naik. Itu dah hukumnya bang. Kami pedagang cari untung juga lah," ujarnya.
Baca: Tanggapi Ada Jalan Rusak, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie: Budget Menyesuaikan Pekerjaan
Kendati demikian, ia menegaskan keuntungan yang diperoleh berada dalam batas wajar. Jika saat normal, ia menjual beras medium setara Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 9.950 per kilogram.
"Ini karena pas naik jak jual tinggi. Mau ndak mau nyesuaikan lah. Masyarakat pun rata-rata dah tahu beras naik. Mereka sudah survei dan cek harga. Tapi kita harap turun lah. Karena ekonomi masih sulit, ini juga kebutuhan pokok," tukasnya