Stock Beras Berkurang Dari Pusat, Pedagang Sebut Angka Kenaikan Mencapai Rp 5-10 Ribu Perkarung

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kenaikan harga beras terjadi di beberapa pasar di Pontianak.

Seperti di Pasar Purnama, seorang pedagang beras, Eka (38) mengatakan saat ini beras sedang mengalami kenaikan berkisar Rp 1000, Per karung bisa sampai 5-10ribu.

"Tahun ini kenaikan beras tinggi, katanya di Jawa lagi gagal panen sehingga nanti kisaran Bulan Maret baru ada, tapi kan pemerintah mau impor beras," ungkap Eka, Minggu (21/1/2018).

Baca: Tanggapi Ada Jalan Rusak, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie: Budget Menyesuaikan Pekerjaan

Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak karena menurut informasi yang didapat harga beras naik karena petani di Jawa mengalami gagal panen sehingga stock beras berkurang.

Sementara itu ditemui di tempat berbeda, seorang pedagang beras di pasar Mawar, Akok mengatakan kenaikan harga beras kali ini merupakan angka tertinggi sepanjang yang dia ingat.

"Ini harga yang paling tinggi, biasanya tidak sampai 1000," ujarnya.

Bahkan dia mengatakan ada jenis-jenis beras tertentu yang mengalami kenaikan sampai Rp 1500 bahkan beberapa pedagang berani menjual Rp 2000.

Baca: Pelatih Jambore, Beberkan Kunci Kemenangan Kejuaraan Vois Cup

"Kenaikan Rp 1000 ini rata-rata ya, tapi ada jenis-jenis beras tertentu yang naik hingga Rp 1500 bahkan sampai Rp 2000 seperti beras jenis IR 42," tuturnya menyebutkan jenis beras yang cocok untuk keperluan khusus seperti nasi goreng, nasi uduk atau ketupat ini.

Dia mengatakan jika penyebab naiknya harga beras dikarenakan stock beras yang berkurang dari pusat, yaitu Jawa karena petani sedang mengalami gagal panen.

"Karena beras ini kebutuhan, mau semahal apapun pasti tetap ada yang membeli. Oleh karena itu kita harap kenaikan beras ini tidak berlangsung lama, pemerintah bisa mengambil sikap," pungkasnya.