Pilgub Kalbar

Jadi Pendamping Karolin di Pilgub 2018, Gidot Ungkap Hal Mengejutkan

Bupati Bengkayang Suryatman Gidot menegaskan menjadi Calon Gubernur atau Calon Wakil Gubernur bukan jadi problem bagi dirinya.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan Bupati Bengkayang Suryatman Gidot usai hadiri acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2018 kepada satuan kerja pengelola dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Jalan Achmad Yani Pontianak, Kamis (14/12/2017). 

"Kita harus ikut suara rakyat. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Jadi kita Ndak boleh lawan. Semoga sebelum Natal akan keluar. Mudah-mudahan ini kado buat kita semua di Kalbar," jelasnya.

Gidot mengimbau semua pihak agar tidak berbicara suku dan agama saat Pilkada berlangsung. Siapapun yang terpilih adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. Jika selalu berbicara sentimen suku dan agama tentu sangat berbahaya.

"Kalau seandainya kami terpilih. Bukan berarti Gubernur Dayak dan Wagub Dayak, tapi Gubernur dan Wagub kita bersama. Itu paling penting. Hakekat suku sudah final. Tidak pernah kita memilih untuk menjadi suku A, suku B dan Suku C. Sedangkan agam, adalah urusan keyakinan masing-masing pribadi terhadap Tuhan," tukasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved