Kisah Rinton Girsang, Dari Seorang Polisi Hingga Driver Go-Jek

Saya masukan berkas untuk menikah, namun katanya tidak bisa, karena akan diberhentikan dengan hormat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIDHO PANJI PRADANA
Rinton Girsang (36) menggunakan jaket Go-Jek foto bersama Istriny, Elfira Butarbutar saat ditemui Tribun Pontianak 

Pria bertubuh kekar dan sedikit brewok ini pun menceritakan kisah yang pernah dialaminya sehingga dipensiunkan yang dianggapnya sepihak.

Pada tahun 2005, kata dia, berawal dari mengawal dana perusahaan yang bergerak dibidang jual beli kelapa sawit, dan setiap hari mengambil dana dan diantar ke supplier, sesuai dengan perintah komando.

Disuatu saat kejadian, lanjut Rinton, setelah mengambil uang dari Bank Panin di Sumut, sekitar setengah kilo meter terjadilah kejadian perampokan.

Perampok tersebut dua orang, menurutnya tampak menunggu disebuah wartel saat itu, setelah lewat perampok pun mengejar menggunakan sepeda motor jenis ninja.

"Jadi yang mengendarai standbye, yang dibonceng memberhentikan kami dengan menodongkan senjata untuk mendatangi supir, saya tembak kena senjatanya rusak tidak bisa membalas, lalu saya lihat dari pintu kaca supir mobil, pelaku tersebut mau membalas dengan coba mengokang senjata, tidak bisa, jadi saya tembak kepalanya sehingga tersungkur dan saya selesaikan disitu, satu di antaranya kabur, yang membawa motor," cerita Purn anggota Brimob Polda Sumut ini.

Dari saat itulah, Ia tidak tahu ada penyakit datang, tapi, kata dia siapalah yang mau sakit dan tiga tahun kemudian Ia pun merasakan ketegangan.

"Karena, pasukan kalau sudah pernah membunuh, mau lagi, tapi kita mau jika tidak sesuai prosedur tidak mungkin. Tegang dan situasi membuat saya terbayang-bayang, dikejar bayangan, tidak mungkin saya di kompi, jauh dari rumah sakit kepolisian," tuturnya.

Dulu, katanya anggota polisi belum ada yang gunakan BPJS untuk berobat, jadi tidak bisa kerumah sakit lain, jika diluar rumah sakit Polda harus menggunakan biaya sendiri.

"Saya pindah ke kompi yang dekat rumah sakit Polda, disitu dua tahun karena tidak jauh dari keluarga akhirnya pindah lagi ke kompi yang dekat dengan keluarga yang menjadi kompi terakhir," ujarnya.

(Baca: Digugat Cerai Suami Usai Disawer Pengacara Ternama, Wanita Ini Langsung Klarifikasi )

Tidak lama berselang, Kapolda Sumut kata dia, diketahui memerintahkan bagian tim penguji kesehatan Polri, untuk mengecek anggota yang sakit, dan jika ada akan diberhentikan dengan hormat.

"Tapi kitakan punya hak, selama enam kali berturut-turut selama tiga tahun ada hak cuti, namun tidak pernah diberikan, malah dikeluarkan SK-nya, dan tidak ada sidang, penandatangan satu pun tidak ada," terangnya.

Rinton Girsang pun bercerita sisi lainnya sebelum di PDH dan mengusulkan untuk menikah kantor, namun bukan dengan istrinya saat ini, melainkan dengan seseorang.

"Saya masukan berkas untuk menikah, namun katanya tidak bisa, karena akan diberhentikan dengan hormat. Saya pun bingung, salah saya apa, padahal menikah adalah obat bagi diri saya. Udah begitu naik pangkat ke Bripka juga tidak diberikan, saya sabar saja. Ternyata jadi benaran dipensiunkan," timpalnya.

Padahal, Rinton sendiri telah diplot untuk membangun aula di kompinya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved