Ketika Bupati Bantaeng Teringat Gubernur Cornelis
Nurdin Abdullah, langsung nyerocos bercerita tentang Gubernur Cornelis, dan panasnya udara di Kota Pontianak.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Galih Nofrio Nanda
Selama ini, ia memang dikenal tertutup soal siapa yang pantas menggantikan posisinya kelak.
"Banyak yang datang ke saya. Cuman saya titip ke mereka satu hal, jangan pernah mengklaim mendapat dukungan saya. Kasihan nanti calon yang lain," ujar pria kelahiran Parepare, 7 Februari 1963 ini.
Nurdin pun menegaskan sebagai kepala daerah, dirinya telah menyiapkan segala sesuatunya untuk siapapun yang akan menjadi Bupati Bantaeng.
"Dasar-dasar, pondasi pembangunan Bantaeng sudah tinggal diteruskan. Sebagai kepala daerah, kita mendorong siapa saja untuk maju di Pilkada. Kita demokratis saja," imbuhnya.
Pilkada Bantaeng sendiri digelar 2018 mendatang. Sejumlah nama sudah mulai populer di ruang publik.
Di antaranya, Anggota DPRD Sulsel, A Sugiarti Mangunkarim, mantan politisi PAN, dan mantan Anggota DPR asal Sulsel, Hadi Djamal, Ketua DPRD Bantaeng, Sahabuddin, Putra Mantan Bupati Bantaeng, Ilham A Azikin Solthan, dan dua pengusaha Jabal Nur dan Rusman Idris.
Sama seperti Pilkada Bantaeng, Nurdin juga irit bicara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel.
Nama Nurdin memang santer dan digadang-gadang sebagai calon kuat untuk menggantikan Gubernur saat ini, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Nurdin tak sendirian, tokoh lainnya yang meramaikan bursa Pilgub Sulsel adalah adik kandung Gubernur Sulsel dan mantan Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo, anggota DPD asal Sulsel, Aziz Qahar Mudzakkar, dan petahana Wagub Sulsel, Agus Arifin Nu'mang.
"Kalau rakyat menghendaki Insya Allah saya siap mengabdi. Saya tidak akan memburu jabatan," ujar Nurdin diplomatis.
Bupati Nurdin juga menyinggung sejumlah keberhasilan di Bantaeng.
Antara lain pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan penataan Bantaeng sebagai daerah tujuan wisata.
"Kita punya bawang merah. Ukurannya lebih besar dari Bawang Merah Bima. Ini jadi komoditas andalan masyarakat," imbuh Nurdin.
Berbekal gelar Doktor of Agriculture yang diraihnya pada 1994 dari Universitas Kyushu, Jepang, Nurdin memang punya stresing besar mengembangkan pptensi pertanian di Bantaeng.
Mulai dari mencetuskan Banteng sebagai Kabupaten Benih berbasih teknologi, merevitalisasi kelompok tani, hingga sinergisitas lintas sektor menata kawasan Agrowisata Uluere.