Kebakaran Lahan di Jalan Bina Jaya, BPBD Kesulitan Cari Sumber Air
BPBD Kota Pontianak, sudah terjun ke lokasi, untuk menangani, kita sudah melokalisir ke arah rumah warga
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
Kebakaran Lahan di Jalan Bina Jaya, BPBD Kesulitan Cari Sumber Air
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Pelaksana BPBD Kota Pontianak, Saptiko mengatakan kebakaran lahan gambut di Gang Damai 2, Jalan Bina Jaya, Pontianak, Sabtu (23/3/2019) sekira pukul 12.00 siang sudah di lokalisir.
Lahan gambut yang terbakar itu tidak jauh dari lokasi perumahan warga, dimana sumber air cukup sulit untuk didapatkan.
BPBD Kota Pontianak bersama relawan siaga bencana sudah berada di lokasi kebakaran, bahkan Saptiko mengatakan peralatannya masih standby di lokasi.
"BPBD Kota Pontianak, sudah terjun ke lokasi, untuk menangani, kita sudah melokalisir ke arah rumah warga," ujarSaptiko.
Baca: VIDEO: Wahyu Habisi Ela dengan Cara Dicekik, Polisi Beberkan Motif Pembunuhan
Baca: Dialog Kebangsaan Ajang Pemersatu Bangsa, GMKI Pontianak Imbau Masyarakat Tak Golput
Bahkan malam ini kata dia, mesin pompa air dan sejumlah peralatan BPBD masih standby di sana untuk antisipasi jika api kembali mendekat ke arah pemukiman.
"Kendala kita disana sumber air cukup jauh dari dan mobil tanki air tidak bisa masuk karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan," tuturnya.
Saptiko menuturkan, mereka berencana membuat tandon air, namun masih melihat kondisi di lapangan esok hari, sebab ada sumber air dari parit terdekat di Jalan Purnama II ujung, namun warga tak mengijinkan untuk disedot.
"Besok kita lihat situasi, karena sumber air dari Jalan Purnama II ujung, dan banyak masyarakat disana tak mengijinkan paritnya disedot," tukasnya.
Saptiki menuturkan, saat kebakaran lahan gambut itu pihaknya juga dibantu oleh masyarakat sekitar dan petugas pemadam kebakaran Swadesi Borneo.
Baca: BNI Tingkatkan FLPP, Jodhy: Tahun 2019 Target 1000 Rumah KPR
"Kita ucapkan terimakasih kepada masyarakat sekitar yang membantu, selain itu kita juga dibantu oleh damkar Swadesi Borneo," ungkapnya.
Saptiko berharap masyarakat mau kooperatif dan pengertian bahwa kebakaran lahan gambut adalah bencana yang harus segera ditangani, air di parit itu digunakan untuk menyelamatkan warga Pontianak juga, katanya.