Integritas Profesi Pendidikan Kewarganegaraan yang Menjadi Acuan Bangsa

Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) dibentuk di Kalimantan Barat pada 1 Desember 2018.

Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ MAUDY ASRI GITA UTAMI
Pemberian materi oleh Sekretaris Jendral AP3KnI Prof. Sapriya Kepada Seluruh Tatanan Elemen Pengajar, Sabtu (1/12/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Maudy Asri Gita Utami

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Kebiasaan praktik kewarganegaraan Indonesia pada masa lalu menjadi motivasi bangsa Indonesia dalam menjunjung tinggi Pancasila.

Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) dibentuk di Kalimantan Barat pada 1 Desember 2018.

Baca: Gol Wallace Costa Bawa Persela Lamongan Unggul Atas Persib Bandung

Baca: PFKPM Kalbar Gelar Konsolidasi, Dorong Pemuda Melayu Jadi Pioner Suksesnya Pilpres dan Pileg 2019

Upaya dilakukan demi mengembangkan sebuah kolaborasi antara pihak pendidik untuk kemajuan yang lebih baik serta peranan seluruh elemen masyarakat agar siap menghadapi revolusi yang akan datang.

Literasi pendidikan kewarganegaraan di era revolusi industri menjadi penting karena pusatnya pengetahuan bangsa merupakan peranan aktif bagi seluruh elemen pendidik.

"PPKN mempunyai misi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, karena kita sepakat sejak merdeka kita punya dasar negara Pancasila," ujar Sekretaris Jendral AP3KnI, Prof Dr H Sapriya M.ed, Sabtu (1/12/2018).

Ia melanjutkan, dalam periode yang mendatang akan banyak perubahan dan sekarang mulai disadari bahwa pengamalan masih belum sesuai dengan harapan.

Berkembangnya zaman, masalah yang timbul juga akan sering berubah.

Disinilah tugas AP3KnI harus menjadi nyata dalam membentuk karakter dan meluruskan hal-hal yang negatif dari berbagai pihak pengajar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved