Akademisi Untan Sarankan Dilakukannya Kajian Real Kebutuhan Guru di Kalbar
Ia menyarankan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk lakukan kajian guna memperjelas posisi guru di bidang mata pelajaran apa yang kurang.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Akademisi Universitas Tanjungpura Dr Aswandi menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat perlu lakukan kajian real guna melihat kebutuhan guru di Provinsi Kalimantan Barat.
Hal ini merujuk pada perbedaan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dalam melihat ketersediaan tenaga guru.
“Pemerintah Pusat melihat jumlah guru sudah cukup, namun tidak merata. Sementara itu, Pemerintah Provinsi melihat bahwa jumlah guru masih kurang. Ini perlu ada sinkronisasi,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Rabu (11/4/2018).
Baca: IPC Canangkan Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Kendati demikian, Aswandi mengakui bahwa jumlah guru di Kalbar sejatinya masih kurang.
Ia menyarankan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk lakukan kajian guna memperjelas posisi guru di bidang mata pelajaran apa yang kurang.
“Pemetaan dimana saja lokasi yang kurang juga perlu dilakukan,” terangnya.
Menurut Aswandi, jika kajian itu dilakukan maka akan didapatkan kepastian angka.
Ia menambahkan pihaknya menyarankan hal ini karena sudah pernah berkonsultasi ke Jakarta.
“Arahannya adalah melakukan kajian berapa kebutuhan guru kalbar, kurangnya berapa? Bidang studi apa ? Ini untuk menjawab keraguan Pemerintah Pusat,” imbuhnya.
Baca: Video Singkat yang Berkesan Bagi Destaria Saat Berkunjung ke Kantor Tribun Pontianak
Ia mencontohkan Provinsi Sulawesi Selatan sudah menerapkan hal ini dan sudah punya data valid terkait kekurangan guru di bidang apa. Aswandi menambahkan peta kebutuhan itu tidak hanya bisa mengetahui detail kebutuhan tenaga pendidik, tapi juga bertujuan agar tidak terjadi penumpukkan jumlah guru.
“Penyebaran tenaga pendidik juga bisa lebih merata dengan sistem itu,” tandasnya.