Karolin Imbau Ibu-ibu di Sanggau Bersalin Dengan Bidan

Dia mengatakan, angka kematian ibu dan bayi di Kalimantan Barat masih sangat tinggi

istimewa
Calon Gubernur Kalimantan Barat Nomor Urut 2, dr. Karolin Margret Natasa saat menggelar kampanye dialogis dengan masyarakat Sejuah, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Rabu (21/03/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Calon Gubernur Kalimantan Barat Nomor Urut 2, dr Karolin Margret Natasa mengingatkan agar masyarakat yang ada di daerah pedalaman untuk melakukan proses persalinan dengan bidan, untuk mencegah kematian ibu dan bayi.

"Sampai saat ini, khususnya untuk daerah pedalaman dan terpencil, masih banyak masyarakat yang melakukan proses persalinan dengan dukun beranak. Hal ini tentu menyebabkan resiko yang tinggi untuk kematian ibu dan bayi," kata Karolin saat menggelar kampanye dialogis dengan masyarakat Sejuah, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Rabu (21/03/2018) sesuai dengan rilis yang diterima.

Baca: Jika Terpilih, Gidot Upayakan Perizinan Mudah Bagi Investor dan Rumah Rehab Narkoba

Dia mengatakan, angka kematian ibu dan bayi di Kalimantan Barat masih sangat tinggi, berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, posisi Kalbar berada pada 31 per seribu kelahiran hidup. Sedangkan lima tahun sebelumnya, itu sekitar 40-an per seribu kelahiran hidup.

"Angka ini masih sangat tinggi. Untuk itu, ini tentu menjadi PR besar bagi pemerintah Kalbar ke depan, untuk bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi," tuturnya.

Baca: Hanya Untuk Keliling Kompleks, Sandra Dewi Bawa Anak Dengan Mobil Mewah, Pintunya Bikin Takjub


Menurutnya, banyak hal yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kalbar, selain masih banyak masyarakat yang menggunakan tenaga dukun untuk melahirkan, kondisi infrastruktur, kondisi geografis yang jauh dan minimnya fasilitas kesehatan juga menjadi penyebab hal itu.

Karolin menambahkan, saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan kemitraan dukun beranak dan bidan, sehingga bagi dukun beranak yang akan menangani kelahiran, harus didampingi oleh bidan.

"Ke depan, jika masyarakat Kalbar mempercayakan kami untuk memimpin Kalbar, hal ini akan menjadi salah satu program, pioritas kami, dimana kita akan memaksimalkan layanan kesehatan yang ada untuk mencegah semakin tingginya angka kematian ibu dan bayi tersebut," katanya.

Baca: 5 Calon Prajurit TNI AL Kalbar Lolos Pendidikan Militer ‎


Mantan anggota Komisi IX DPR itu menambahkan, persoalan kesehatan serta minimnya sarana penunjang kesehatan di wilayah pedesaan sudah menjadi sorotan serius bagi dirinya sejak menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) selama dua periode, serta berbagai program kesehatan telah dicanangkannya untuk masyarakat Kalimantan Barat.

"Ya tidak hanya permasalah kesehatan, namun masalah pendidikan serta infrastruktur juga harus menjadi perhatian serius yang harus segera dituntaskan saat ini," kata Karolin. (*)

Yuk! Like Fanpage Tribun Pontianak Interaktif Berikut Ini:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved