DAD Sambas Prioritaskan Isu Strategis Hak Ulayat Adat dan Hukum Adat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sejumlah isu strategis dibahas Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sambas dalam rapat kerja (raker). Diantaranya DAD Sambas akan mempertegas dukungan terkait isu hak tanah ulayat masyarakat adat, Minggu 16 November 2025.

Ketua DAD Sambas Mardirius Lope mengungkapkan, pihaknya melaksanakan rapat kerja dengan tujuan mengakomodir seluruh rencana kerja DAD Sambas ke depan.

"Hari ini kami masyarakat, lembaga Dewan Adat Dayak Kabupaten Sambas melaksanakan rapat kerja dengan tujuan untuk dapat mengakomodir seluruh rencana kerja kami ke depan," kata Mardirius Lope.

Mardirius Lope mengatakan, dari raker yang dilaksanakan diharapkan menghasilkan rencana kerja yang tujuannya dapat menghasilkan hal-hal positif bagi masyarakat Sambas.

• KMKS Audiensi ke Gubernur Ria Norsan, Dukung Pelestarian Budaya Lokal Sambas

"Bagaimana kami membangun masyarakat Dayak yang ada di Kabupaten Sambas, dengan tujuan agar dapat menghasilkan hal-hal baik untuk kami semua yang ada di Kabupaten Sambas," ujarnya.

Dia menyebutkan, salah satunya isu strategis DAD Sambas mengenai masalah hak ulayat adat, tanah adat yang saat ini dikuasai atau dijadikan hutan lindung atau hutan produksi.

"Karena pemerintah pusat juga tidak berkoordinasi dengan kami masyarakat adat untuk menentukan hutan itu," ucapnya. 

Tak hanya itu, pihaknya juga akan membahas mengenai penerapan hukum adat yang pihaknya jalankan. Sebab selama ini ada anggapan simpang siur lantaran hukum adat.

"Selama ini masih simpang siur, untuk itu kami pertegas, kami satukan supaya selaras apa yang menjadi keinginan kami," katanya.

"Karena hukum adat bukanlah sebuah ancaman atau tidak adil namun itu mengatur bagaimana hubungan manusia antar manusia yang lain, kemudian dengan alam agar dapat berjalan dengan baik," katanya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!