3 Penulis Akan Terbitkan Buku Sosok Ulama Dunia Asal Sambas, Syech H Muhammad Basiuni Imran

Seminar tersebut, menurut Erwin baru pada tahap pembahasan draf. Buku yang dibedah dalam seminar tersebut hanya sebatas rancangan.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Erwin SAg MAg dan Ahmad Jais SAg MAg memegang buku Karya Agung Maharaja Imam Sambas, Syech H Muhammad Basiuni Imran, Kamis (16/11/2017). Keduanya menulis buku tersebut bersama Dr H Harjani Hefni MA. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS -Kesultanan Sambas, merupakan satu di antara kerajaan yang ada di kawasan Kalimantan bagian Barat, yang memiliki tradisi keilmuan yang relatif baik.

Ulama-ulamanya meninggalkan sejumlah karya tulis, yang hingga kini masih dapat dijumpai.

Satu di antaranya adalah Maharaja Imam Sambas, Syech H Muhammad Basiuni Imran, yang hidup dalam rentang waktu 1885-1976.

"Sebuah ironi, popularitas Maharaja Imam Sambas, Syech H Muhammad Basiuni Imran, yang pernah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia internasional pada awal abad ke-20, melalui pertanyaannya dalam bahasa arab, Limadza ta'akhhar al Muslimun, atau kalau diterjemahkan artinya mengapa kaum muslim tertinggal. Ini nyaris luput dari rekaman sejarah," ungkap Erwin SAg MAg, satu di antara tiga penulis buku Karya Agung Maharaja Imam Sambas, Syech H Muhammad Basiuni Imran, saat seminar pracetak yang digelar di aula Pusat Layanan Keberbakatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sambas, Jalan Pembangunan, Sambas, Kamis (16/11/2017).

(Baca: Panwaslu Sambas Diharapkan Gencar Sosialisasikan Pengawasan Pemilu Partisipatif )

Ada dua penulis lain yang ikut terlibat dalam melakukan kajian dan penulisan rancangan buku tersebut, hingga nantinya menjadi sebuah buku Karya Agung Maharaja Imam Sambas, Syech H Muhammad Basiuni Imran.

Dua penulis tersebut adalah Dr H Harjani Hefni MA dan Ahmad Jais SAg MAg.

"Ini upaya kami untuk melestarikan peninggalan dari salah seorang ulama besar asal Sambas, Kalbar, Syech H Muhammad Basiuni Imran. Beliau ini memiliki karya yang cukup banyak," jelasnya.

(Baca: Diskes Sambas Tes Kesehatan Pegawai Dinas Pertanian Sambas )

Seminar tersebut, menurut Erwin baru pada tahap pembahasan draf. Buku yang dibedah dalam seminar tersebut hanya sebatas rancangan.

Sehingga dari seminar tersebut akan diperoleh masukan, catatan, saran dan kritik, baik dalam isi tulisan hingga sampul (cover) buku tersebut hingga layak diterbitkan secara luas.

"Setelah rancangan buku ini sudah dibedah, kami berharap nanti ketika buku ini dipublikasikan ke khalayak, tidak ada lagi perdebatan ataupun polemik, baik terkait dengan tampilan buku maupun isi buku," terangnya.

Erwin menguraikan, karya dan pemikiran Syech H Muhammad Basiuni Imran, pernah tersebar di seantero Nusantara, bahkan menjangkau dunia Islam.

Syech H Muhammad Basiuni Imran adalah seorang yang memutuskan perkara hukum atau lazim disebut Kadi, dan juga sebagai orang yang memberikan fatwa atau disebut Mufti.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved