Panwaslu Sambas Diharapkan Gencar Sosialisasikan Pengawasan Pemilu Partisipatif
Ia mengharapkan agar Panwaslu Kabupaten Sambas, dapat lebih intens lagi memberikan pemahaman Pemilu kepada kalangan pemuda.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Ruslan mengatakan, pemilih pemula yang di antaranya dari kalangan mahasiswa adalah merupakan pemilih dengan jumlah yang cukup besar.
"Mahasiswa harus cerdas dalam pilihannya, sehingga harus mampu menentukan siapa yang layak dalam memimpin pemerintahan. Sehingga, mahasiswa tentunya juga harus mengetahui prosedur tahapan dalam menyukseskan Pemilu," katanya usai mengikuti Rakor Panwaslu Sambas.
(Baca: Suasana Rakor Pengawasan Pemilu Partisipatif di Sambas )
(Baca: Pangawasan Tingkat Desa Belum di Bentuk, Ini Kata Bawaslu Kalbar )
Ruslan menyesalkan, cukup besarnya tingkat Golput dari kalangan pemuda.
Untuk itu, ia mengharapkan agar Panwaslu Kabupaten Sambas, dapat lebih intens lagi memberikan pemahaman Pemilu kepada kalangan pemuda.
"Karena kita harus mengantisipasi pemuda yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput. Kami dari BEM Poltesa, nantinya juga akan membentuk Forum Mahaiswa Sadar Pemilu. Dengan harapan, tingkat golput dari kalangan pemuda, khususnya mahasiswa bisa berkurang," tegasnya.
(Baca: Cornelis Pinta Kaum Wanita Berani Terjun Ke Dunia Politik )
Ketua Karang Taruna Kabupaten Sambas, Jepriadi mengapresiasi gagasan Panwaslu Kabupaten Sambas, yang melibatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan Pemilu.
"Namun disayangkan, seperti terkesan tidak disiapkan dengan matang, sehingga banyak hal yang perlu dievaluasi. Dari rapat koordinasi yang dilaksanakan Panwaslu Kabupaten Sambas ini, kami harapkan dapat menghasilkan Rencana Aksi Panwaslu, terkait dengan upaya untuk mencegah dan menangani persoalan-persoanalan yang sering terjadi dalam Pemilu atau pemilihan kepala daerah," jelasnya.
Jepriadi menambahkan, rencana aksi yang dimaksudkannya tersebut, adalah bagaimana upaya yang dilakukan Panwaslu, sehingga bisa diimplementasikan oleh semua pihak dalam pengawasan Pemilu atau pemilihan kepala daerah.
"Misalnya terkait dengan jenis pelanggaran, dan sanksi atas pelanggaran, sebisa mungkin diinformasikan seluas-luasnya kepada masyarakat, apa saja yang merupakan indikasi kecurangan dan pelanggaran dari aturan-aturan yang telah ditetapkan. Sekali lagi saya sampaikan bahwa Panwaslu Sambas harus lebih gencar melakukan sosialisasi dan patroli pengawasan di lapangan, galang partisipasi seluas-luasnya kepada masyarakat," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Sambas menggelar rapat koordinasi pengawasan pemilu partisipatif di Kabupaten Sambas, di aula Hotel Wella 3, Jalan Merdeka 6A, Sambas, Kamis (16/11/2017).