HUT Kota Pontianak
Banyak Belum Tahu, Ini Sejarah Berdirinya Tugu Digulis, Ceritanya Bikin Haru
Tugu Digulis, Sejarah Kelam yang Terlupakan. tugu yang merekam pergerakan politik di Kalimantan Barat.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dari kejauhan tampak sebelas tugu bambu runcing berdiri kokoh.
Tugu berwarna kuning yang sering menjadi identifikasi Kota Pontianak, selain Tugu Khatulistiwa.
Tugu ini adalah Tugu Digulis, sebuah tugu yang merekam pergerakan politik di Kalimantan Barat.
(Baca: BK3S Latih Kemahiran Bagi PMKS dan Penyandang Disabilitas )
Hiruk pikuk kendaraan menjadi pemandangan yang disuguhkan Tugu Digulis.
Tidak jauh dari tugu, ada sebuah taman yang belum genap setahun diresmikan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji
Taman ini juga dinamai Taman Digulis.

Tempat di mana warga Pontianak maupun wisatawan datang untuk menikmati suasana sore atau sekadar menghabiskan waktu berlarian kecil mengitari jogging track yang telah disediakan pemerintah kota.
Keberadaan tugu ini bukanlah hal baru bagi warga Pontianak, terutama yang saban hari melewatinya.
Namun tidak banyak yang tahu kisah sejarah dibalik berdirinya sebelas tugu bambu runcing ini.
Sejarawan dan budayawan Syafaruddin Usman mengatakan Tugu Digulis memiliki hubungan erat dengan Sarekat Islam di Ngabang yang dibentuk tahun 1914.
Sebuah organisasi berbasis keagamaan yang mendapat banyak simpati dari masyarakat.

“Pergerakan politik saat itu sangat vokal. Pemerintah Hindia Belanda takut pergerakan mereka melahirkan perlawanan yang lebih besar seperti yang terjadi di Jawa dan Sumatera," katanya.
(Baca: Tiga Tahun Berjalan, Tak Ada Aperatur Desa yang Terjerat Hukum )