Citizen Reporter
BK3S Latih Kemahiran Bagi PMKS dan Penyandang Disabilitas
Agar kita tidak menjadi beban sosial masyarakat, kita harus mampu mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan keterampilan bagi anak PMKS.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rizky Zulham
Citizen Reporter
Humas Pemprov Kalbar
Rinto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Kalbar memberikan pelatihan bagi anak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) agar memiliki kemahiran dalam tata rias dan cukur/gunting rambut bagi anak penyandang Disabilitas, di Aula BK3S kalbar, Minggu (22/10/2017).
"Agar kita tidak menjadi beban sosial masyarakat, kita harus mampu mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan keterampilan bagi anak PMKS," kata Ratna Yuniar M Zeet, saat pembukaan tata rias bagi anak PMKS dan Cukur Rambut bagi penyandang Disabilitas, di Aula BK3S Kalbar.
Dikatakannya, dengan memperhatikan dan perkembangan dan perubahan sosial di masyarakat, dimana persaingan semakin ketat, maka kita mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan.
"Bila tidak siap membekali diri terhadap dampak globalisasi, kita akan semakin terpuruk, bahkan kita akan menjadi beban sosial," jelasnya.
(Baca: Ketua PKK Sanggau Serahkan Bantuan Kursi Roda Pada Siswi SMP Penyandang Disabilitas )
BK3S Kalbar merasa punya tanggungjawab moral terhadap sesama penyandang masalah sosial tersebut, dengan melaksanakan berbagai pelatihan keterampilan.
"Pelatihan tata rias bagi anak PMKS dan Pelatihan cukur rambut bagi anak penyandang disabilitas ini diikuti utusan dari 6 Kabupaten," kata Ratna Yuniar M Zeet yang juga Ketua Dharma Wanita Persatuan Kalbar.
Ketua BK3S Kalbar juga mengajak anak anak PMKS dan Penyandang Disabilitas untuk membuat suatu pra masalah dari hasil pemahaman yang disampaikan oleh para nara sumber dan selanjutnya mereka mendiskusikannya untuk memecahkan masalah tersebut.
"Diskusi tersebut kita harapkan mereka akan semakin paham akan masalah narkoba dan bahayanya bagi generasi muda bangsa," harapnya.
Kepada narasumber, khususnya dari BNN Provinsi, Ketua BK3S kalbar sangat berharap dalam penerapannya dapat menjelaskan secara menyeluruh masalah narkoba tersebut, karena dari sumber utama BNN Provinsilah masalah narkoba tersebut dapat kami dapatkan secara rinci permasalahannya, khususnya di Kalbar dan dampaknya bagi generasi muda bangsa.
Sementara dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalbar, masalah dan akibat pemakaian narkoba terhadap penularan HIV AIDS.
Diminta olehnya, dari Dinas Sosial, kami harapkan dapat menjelaskan peran pemerintah dalam pembinaan kepada para mantan pecandu dan pemakai narkoba melalui Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
"Kepada anak-anak peserta pelatihan saya harapkan perhatiannya atas penjelasan dari narasumber, karena dari situlah nantinya akan menjadi bahan diskusi dalam menemukan masalah, selanjutnya memecahkan dalam kelompok diskusi," ujarnya.