Desakan Setnov Mundur, Heri Mustamin Minta Kader Introspeksi Diri

Ketua DPC Partai Golkar Kota Pontianak Heri Mustamin meminta semua kader partai Golongan Karya (Golkar) introspeksi diri.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Heri Mustamin 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua DPC Partai Golkar Kota Pontianak Heri Mustamin meminta semua kader partai Golongan Karya (Golkar) introspeksi diri.

Hal ini menyusul adanya desakan dari internal dan eksternal agar Setya Novanto (Setnov) mundur dari jabatan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai berlambang pohon beringin ini.

“Kader-kader Golkar harus introspeksi diri. Jika desakan mundur hanya karena alasan yuridis,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak saat diwawancarai di Gedung Zamrud, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Sabtu (7/10/2017).

Ia meminta kader-kader bercermin.

(Baca: Wasekjen DPP Pastikan Golkar Tidak Tergantung Satu Figur Saja )

Menurut dia, alasan yuridis sangat tidak logis dan tidak bisa jadi dasar Setnov lengser. Proses hukum yang sempat dialami Setnov ketika ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sudah jelas saat praperadilan.

 “Kita negara hukum. Proses hukum sudah berjalan dan sudah diputus sesuai prosedural hukum oleh Hakim. Setnov terbukti tidak bersalah. Sudah jelas,” terangnya.

Heri juga menegaskan yuridis bukan lah alasan realistis desak Setnov mundur.

(Baca: Wasekjen DPP Golkar Harap KPK Tak Seperti Keledai )

Lain cerita, jika Setnov mundur atas dasar keikhlasan atau ada faktor dan pertimbangan selain persoalan hukum.

“Karena hukum sudah dibuka kok, semua orang melihat. Siapa lagi yang akan menghargai hukum, kalau bukan kita,” jelasnya.

Kader-kader diminta memahami, menghargai dan menghormati posisi Ketua Umum Partai. Ketua partai adalah marwah partai.

“Bagaimanapun Setnov adalah marwah partai. Berdasarkan keyakinan agama, orang yang sudah ditakdirkan sebagai ketua adalah orang yang sudah ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi ketua. Dan itu harus kita pahami, hargai, lindungi dan hormati,” tukasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved