Kisah Rinton Girsang, Dari Seorang Polisi Hingga Driver Go-Jek
Saya masukan berkas untuk menikah, namun katanya tidak bisa, karena akan diberhentikan dengan hormat.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Masih ingat dengan Rinton Girsang? Salah seorang terduga pelaku bom diri di Kampung Melayu Jakarta Timur, yang ternyata adalah Purn Polisi telah menjadi Driver Go-Jek di Kota Pontianak.
Ditemui disalah satu warung kopi Kota Pontianak, Rinton Girsang (36) yang menggunakan jaket Go-Jek bewarna khas kehijauan, tiba bersama istrinya, Elfira Butarbutar (35).
Saat ditanya mengenai pekerjaan barunya, mantan anggota Brimob Polda Sumut ini pun hanya tersenyum.
"Kalau memang ini jalan terbaik, apa salahnya kita jalankan, kami juga berharap kalau bisa sampai kepada orang yang ada kebijakan, jadi mereka bukan hanya mendengar tapi juga kebijakan kepada saya. Maklumlah, menjadi Go-Jek sekitar 16 jam kerja," ujar Rinton Girsang.
(Baca: Laju Kendaraan Personel Lanud Diberhentikan, Ini yang Terjadi )
Sembari menikmati minuman yang telah dipesannya disalah satu warung kopi tersebut, Ia pun mengatakan, sebelum menjadi seorang driver Go-Jek, sempat pula membuka warung kelontong dikompek perumahannya yang berada di Jalan 28 Oktober Pontianak Timur.
"Dulu berjualan di rumah, sambil nunggu masukan lamaran kerja, sudah sekitar 50 lebih masukan surat lamaran kerja, namun tidak ada yang memanggil," katanya.
Namun, kata dia, ketika telah masuk menjadi seorang driver Go-Jek sempat pula panggilan disuruh menghadap, namun ketika akan menghadap malah dipending, karena perubahan dari user perusahaan yang memanggilnya.
Menjadi seorang driver Go-Jek sudah sekitar dua bulan, menurutnya tantangan terbesar adalah faktor dilapangan.
(Baca: Ayo Donasikan Buku Untuk Anak-anak Kurang Mampu )
Ia sendiri baru dua tahun di Kota Pontianak, masih belum tahu percis alamat dan sekuk beluk kota Khatulistiwa ini, walaupun telah ada tekhnologi GPS, namun GPS, kata dia terkadang tidak tepat dan pasti.
"Pernah ada order didaerah Bandara Supadio arah Rasau, jam 23.00 WIB pesanan KFC Serdam, saya pergi ikutkan GPS rupanya ke kuburan. Setelah keluar dari situ, yang order nelepon ternyata di dalam kompleks. Selain itu, ada juga yang order makanan dicancel ditempat yang mahal lagi, ujung-ujungnya dibawa pulang, dan makan bersama istri," ungkapnya.
Dalam perhari menjadi driver Go-Jek, dikatakannya harus menyampaikan 20 point, jika performa bagus akan mendapat bonus sekitar Rp. 80ribu per harinya.
Namun untuk gaji sendiri, Ia mengatakan tidak bisa dipastikan, karena potongan konsumsimya pribadi seperti merokok, makan dan bensin.