Warung Kopi Siaku Ambruk

VIDEO: Warkop Legend di Pontianak Ambruk, Heni Sebut Suara Seperti Gempa

Waktu bunyi keras itu datang Heni sedang bekerja, seperti biasa menjaga meja dan menyajikan kopi untuk para pelanggan yang singgah. 

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Marlen Sitinjak

Malam-malamnya kini dihabiskan tidur di depan warung bersama teman penjaga, enggan kembali ke belakang yang dianggap lebih berbahaya.

Di tengah kecemasan, Heni menyimpan harapan sederhana: bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan yang cukup parah dari lantai tiga sampai dua.

“Kalau memang ada bantuan dari pemerintah, dari Pak Wali Kota, saya bersyukur sekali. Soalnya kalau mau bangun lagi, bukan sedikit uangnya,” ucapnya lirih, mata berkaca-kaca.

Warga sekitar juga was-was; mereka khawatir tersisa bagian bangunan yang miring bisa ambruk lagi saat hujan dan angin kencang datang. 

Sementara itu, motor dan dagangan yang terjebak menunggu proses evakuasi agar pemiliknya bisa melanjutkan hidup dan mencari penghasilan kembali.

Di tengah reruntuhan, Warung Kopi Siaku masih membawa aroma kopi yang menempel pada meja dan kursi yang kini berserakan. 

Bagi Heni dan banyak orang di Tanjungpura, warung itu lebih dari tempat minum kopi—ia adalah ruang pertemuan, tempat berbagi kabar, dan sumber nafkah. 

Kehilangan itu terasa personal; bukan sekadar bangunan yang roboh, melainkan hilangnya nadi kecil yang menggerakkan kehidupan di sekitarnya.

Heni menutup percakapan dengan doa dan sabar. 

“Ada rasa takut, tapi tidur di depan aja sama kawan penjaga warung. Takut kalau di belakang. Tapi mau gimana lagi,” katanya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved