Ketua Koperasi Jasa Berkah Arafah Janji Berangkatkan 187 Calon Jamaah Umrah, Tandatangani Surat

Ketua Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah, Iqbal Setya Pratama resmi menandatangani surat pernyataan. Kemenag Kalbar ingatkan konsekuensi jika ingkar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Safruddin
TribunPontianak.co.id/Anggita Putri
MEDIASI - Kanwil Kemenag Kalbar menggelar pertemuan mediasi dengan Ketua Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah dan pihak terkait untuk mencari solusi pemberangkatan ratusan calon jamaah umrah dari Pontianak dan Kubu Raya yang gagal diberangkatkan. Pertemuan berlangsung Senin 3 November 2025 

Sedangkan 187 calon jamaah  gagal berangkat meski sudah terbang dari Pontianak- Surabaya dan akhirnya harus kembali lagi ke Pontianak.  Koperasi tersebut diketahui bekerja sama dengan PT Atina Rahmataka Wisata, sebuah biro perjalanan umroh yang berpusat di Jakarta.

Ketua Tim Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Provinsi Kalbar,  Erwindra bersyukur atas tercapainya solusi bagi calon jamaah umrah. 

“Alhamdulillah pada sore ini kita sudah menyelesaikan masalah calon jamaah dengan poin yang akan diselesaikan pada jamaah dan Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah,”ujarnya. 

Ia berharap permasalahan ini ke depan bisa diselesaikan antara koperasi dengan jamaah. “Namun yang perlu kita tekankan kesepakatan ini dibuat secara kekeluargaan baik dari PT Atina Rahmataka Wisata dan Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah,”ujarnya.

Ia menegaskan apabila pihak koperasi tidak mengikuti surat pernyataan yang telah ditandatangani sesuai dengan solusi dan waktu yang ditentukan, maka akan ada langkah selanjutnya. 

“Kita akan koordinasi dengan pihak APH terkait masalah ini, apapun yang terjadi ke depan nanti APH atau jamaah yang akan melaporkan secara langsung kalau kejadian ini diindahkan pihak koperasi,” katanya.

Biaya Hanya Mampu Cover 43 Orang

Dalam pertemuan mediasi terungka kendala gagalnya keberangkatan 187 calon jamaah umrah asal Kalbar. Jamaah gagal berangkat karena dari pihak  Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah  hanya menyetor uang sebanyak Rp 2,35 miliar.

Sementara kesepakatan antara pihak koperasi dan PT Atina yakni koperasi harus menyetor senilai Rp 5,9 miliar.  Jadi masih tersisa Rp 3,6 miliar yang belum disetor pihak koperasi kepada PT Atina. 

“Kendala ini lah yang membuat jamaah gagal berangkat. Yang berangkat pada 28 Oktober hanya 43 jamaah saja. karena dana yang disetor itu hanya bisa mengcover 43 orang  dan tidak cukup untuk membiayai 187 jamaah,” ujar Erwindra. 

“Sedangkan PT  Atina nya juga telah mem-booking tiket untuk 230 yang sudah terbayar. Jadi kalau tidak berangkat dampaknya tiket akan hangus dan saat itu jamaah sudah berkumpul di Bandara Supadio pihak maskapai

menginformasikan kepada pihak koperasi bahwa pesawat akan berangkat dari Pontianak- Surabaya. Nah ini kita lihat ada miss komunikasi antara PT Atina dan koperasi,”ujarnya.(ang)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved