Berita Viral

Maut Cekcok Pasutri, Tetangga Tewas dalam Kondisi Mulut Tangan dan Kakinya Terikat

Maut cekcok pasutri berujung tetangga tewas terikat di kos OKU. Ungkap motif, kronologi lengkap, dan fakta baru kasus ini. Klik baca selengkapnya!

YouTube Tribunnews Bogor
MAUT CEKCOK PASUTRI - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews Bogor Jumat 21 November 2025, memperlihatkan kasus maut cekcok Pasutri. Maut cekcok pasutri berujung tetangga tewas terikat di kos OKU, Rabu 19 November 2025. 

Tak disangka, langkah ini justru menjadi awal tragedi.

Kronologi Korban Tewas Terikat Mulut, Tangan dan Kaki

Sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu 19 November 2025, korban pulang usai mengajar dan mendapati kehadiran pelaku di dalam kamar kosnya. 

Guru muda itu sontak berteriak “maling, tolong” ketika melihat sosok tak dikenal berada di ruang pribadinya.

Teriakan tersebut membuat pelaku semakin panik dan tanpa kendali membekap mulut korban sambil mendorongnya ke kasur. 

Pelaku kemudian menindih tubuh korban, mengikat tangan korban dengan dasi, serta mengikat kaki korban menggunakan jilbab yang berada di dalam kamar. 

Mulut korban juga disumpal menggunakan jilbab dan pakaian miliknya.

Melihat korban tak lagi bergerak, pelaku mengambil telepon genggam Oppo milik korban dan melarikan diri. 

Ia menyembunyikan HP tersebut di halaman rumah temannya sebelum akhirnya kabur ke rumah orangtuanya di Ogan Ilir.

Ibu Syok Bayi Tewas Digigit Tikus saat Dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit

Penemuan Jasad SF oleh Tetangga Kos

Jasad SF ditemukan oleh remaja penghuni kos sebelah bernama Resta bersama rekannya, Zainuddin Abarsoh. 

Mereka merasa janggal karena sepeda motor korban masih terparkir di luar meski hari sudah malam. Biasanya, korban selalu memasukkan motornya segera setelah pulang.

Ketika keduanya masuk ke kamar SF, mereka langsung terkejut mendapati korban tergeletak tak bernyawa dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut tersumpal. 

Penemuan ini segera dilaporkan ke polisi.

Kapolsek Peninjauan IPTU Dedi Iskandar bersama anggota langsung bergerak ke lokasi, mengevakuasi jenazah ke Puskesmas untuk visum, dan mengirimkannya ke RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja.

Kesaksian Keluarga: Firasat Buruk dan Impian yang Terhenti

Duka mendalam menyelimuti keluarga korban, terutama sang ibu, Kasyati. 

Ia mengungkapkan bahwa putrinya sempat menghubunginya sehari sebelum peristiwa terjadi dan mengatakan akan pergi ke Kota Baturaja menggunakan motor. 

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved