Berita Viral

Maut Tuduhan Palsu Bocah Disabilitas Tewas Usai Dikeroyok Massa

Maut tuduhan palsu bocah disabilitas dikeroyok massa Karawang. Simak kronologi, penyelidikan polisi, dan fakta baru kasus tragis ini. Klik untuk baca.

YouTube Tribunnews Bogor
MAUT TUDUHAN PALSU - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews Bogor, Jumat 14 November 2025, memperlihatkan kasus kaut tuduhan palsu bocah disabilitas dikeroyok massa Karawang. Kasus ini menunjukkan bagaimana kesalahpahaman warga dapat berujung pada tindakan main hakim sendiri yang fatal. 

Setelah lebih dari sepekan berada dalam kondisi koma, Rido Pulanggar mengembuskan napas terakhir pada Kamis 13 November 2025 pukul 12.30 WIB. 

Kabar duka ini langsung dikonfirmasi oleh kuasa hukum keluarga korban, Aris Nurjaman, yang memastikan bahwa jenazah korban akan menjalani autopsi sebagai bagian dari penyelidikan resmi.

Autopsi dan Tuntutan Keadilan Keluarga Korban

Keluarga korban, yang berasal dari Purwakarta, melaporkan kasus ini ke Polres Karawang pada 11 November 2025. 

Mereka menuntut pertanggungjawaban hukum dan berharap polisi menjerat seluruh pihak yang terlibat dalam penganiayaan.

Selain menghadapi duka mendalam, keluarga juga mengalami kendala finansial. 

Pesta Garleta, kakak korban, mengungkap bahwa pengobatan adiknya di RSUD Karawang tidak ditanggung BPJS Kesehatan. 

Hal tersebut menambah beban keluarga yang selama ini hidup dengan ekonomi terbatas.

Autopsi jenazah Rido akan dilakukan di RS Sartika Asih Bandung untuk memastikan penyebab kematian dan memperkuat alat bukti bagi penyidik. 

Dengan prosedur hukum ini, keluarga berharap tidak ada lagi kasus serupa yang merenggut nyawa anak disabilitas di kemudian hari.

Maut Teror Pinjol 2025, Driver Online Tewas Terikat dengan Luka Tusukan Diduga Dirampok

Sikap Tegas Polres Karawang dalam Melanjutkan Proses Hukum

Kapolres Karawang, AKBP Fiki Novian Ardiansyah, menegaskan bahwa pihaknya fokus mengusut kasus secara menyeluruh. 

Polisi telah mengumpulkan bukti visual, keterangan saksi, hingga rekam medis korban untuk memastikan pelaku dapat dijerat dengan pasal penganiayaan berat yang menyebabkan kematian.

Penyidikan diperluas untuk mengetahui jumlah pelaku, peran masing-masing, dan apakah ada unsur kesengajaan atau pemicu lain yang memprovokasi massa. 

Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing informasi tanpa klarifikasi, terutama jika melibatkan individu dengan kondisi disabilitas.

Kasus “maut tuduhan palsu bocah disabilitas tewas dikeroyok massa” ini menjadi peringatan bagi publik bahwa tindakan main hakim sendiri dapat membawa dampak fatal, baik bagi korban maupun pelaku.

Pelajaran Penting dari Kasus Tragis Ini

Peristiwa ini menjadi refleksi besar tentang pentingnya edukasi publik terkait:

  1. Kesadaran terhadap disabilitas mental
    Banyak individu tunagrahita menghadapi kesalahpahaman karena keterbatasan komunikasi.
  2. Bahaya main hakim sendiri
    Tindakan vigilante sering muncul dari emosi sesaat dan kurangnya literasi hukum.
  3. Peran masyarakat dalam keamanan
    Melaporkan kepada aparat adalah langkah paling aman, bukan melakukan kekerasan.
  4. Kebutuhan sistem perlindungan anak disabilitas
    Masyarakat harus lebih peka terhadap kondisi anak berkebutuhan khusus yang rentan di lingkungan publik.

Istri Pejabat Kantor Pajak Tewas Dimutilasi Usai Diculik Perampok Rumah

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved