Berita Viral

Maut Tuduhan Palsu Bocah Disabilitas Tewas Usai Dikeroyok Massa

Maut tuduhan palsu bocah disabilitas dikeroyok massa Karawang. Simak kronologi, penyelidikan polisi, dan fakta baru kasus tragis ini. Klik untuk baca.

YouTube Tribunnews Bogor
MAUT TUDUHAN PALSU - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews Bogor, Jumat 14 November 2025, memperlihatkan kasus kaut tuduhan palsu bocah disabilitas dikeroyok massa Karawang. Kasus ini menunjukkan bagaimana kesalahpahaman warga dapat berujung pada tindakan main hakim sendiri yang fatal. 

Selain itu, masyarakat diminta aktif melapor jika memiliki informasi tambahan yang bisa membantu proses hukum.

Peristiwa ini menambah daftar kasus vigilante atau aksi main hakim sendiri yang sering kali terjadi akibat kurangnya pemahaman, situasi panik, dan rendahnya literasi hukum masyarakat.

Kronologi Tragis Kesalahpahaman Berujung Kematian

Insiden bermula saat warga Desa Tegalwaru memergoki Rido Pulanggar memasuki sebuah rumah pada Selasa 4 November 2025 malam. 

Rido yang menderita tunagrahita memiliki kesulitan berkomunikasi dan kerap bepergian tanpa arah hingga ke wilayah Karawang. 

Warga yang tidak mengenal kondisi mental Rido mengira ia hendak melakukan tindak kriminal, sehingga spontan melakukan tindakan pengeroyokan.

Kesalahpahaman itu menjadi pemicu utama tragedi yang berakhir maut. 

Bocah disabilitas mental itu mengalami luka parah di kepala dan bagian tubuh lain akibat penghakiman massa. 

Kondisinya yang terus memburuk membuat aparat segera membawa korban ke RSUD Karawang.

Kepala Dinas Sosial Karawang, melalui pejabat pekerja sosial Asep Riyadi, membenarkan bahwa Rido sempat tiba dalam kondisi kritis dengan luka serius di bagian kepala. 

Keluarga korban juga menyebut bahwa Rido kesulitan menyampaikan maksud dan tindakannya, sehingga sering disalahpahami oleh orang yang tidak mengenalnya.

DOR! Pedagang Bakso Tewas Ditembak Tinggalkan Teka-teki Kematian

Perawatan Intensif hingga Nyawa Tak Tertolong

Setiba di RSUD Karawang pada Rabu 5 November 2025, kondisi korban memburuk sehingga harus dirujuk ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. 

Di sana, tim medis melakukan operasi besar pada bagian kepala mulai pukul 00.00 hingga 03.00 dini hari. 

Pascaoperasi, Rido dirawat intensif di ruang PICU dengan bantuan ventilator.

Direktur RSUD Bayu Asih, Tri Muhammad Hani, menyatakan bahwa meski operasi berjalan sesuai prosedur, kondisi neurologis korban tidak menunjukkan perkembangan positif. 

Luka berat di kepala yang diderita akibat pengeroyokan mengakibatkan kerusakan jaringan serius sehingga peluang pemulihannya menurun drastis.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved