Berita Viral

Ibu Kubur Bayinya Hidup-hidup di Banyuwangi 2025, Polisi Dalami Motifnya

Kasus ibu kubur bayinya hidup-hidup di Banyuwangi 2025 gegerkan warga. Polisi dalami motif dan fakta tragis di balik peristiwa ini.

YouTube TribunJatim Official
KUBU BAYI - Foto ilustrasi hasil olah YouTube TribunJatim Official, Selasa 4 November 2025, memperlihatkan kasus ibu kubur bayinya hidup-hidup di Banyuwangi 2025 gegerkan warga. Polisi dalami motif dan fakta tragis di balik peristiwa ini. 

Menurut keterangan polisi, S mengaku malu karena sering menjadi bahan pembicaraan warga sekitar. 

Ia tidak ingin kembali dicibir setelah melahirkan anak kelima dari suami yang berbeda.

Motif malu ini, menurut psikolog sosial, dapat menjadi pemicu tindakan ekstrem jika tidak diimbangi dukungan emosional dan sosial. 

Banyak perempuan di pedesaan menghadapi tekanan serupa rasa takut dihakimi dan dijauhi lingkungan membuat mereka memilih langkah yang tak manusiawi.

2 Kakak Kompak Bunuh Adik yang Sering Pulang Mabuk, Mungkin Mereka Lelah?

Penemuan Bayi oleh Keluarga Sendiri

Peristiwa ini terungkap bukan oleh aparat, tetapi oleh bibi pelaku, NA (56). 

NA mulai curiga setelah mendengar kabar dari warga bahwa suami S terlihat membuang bungkusan kresek berisi darah ke sungai. 

Rasa curiga itu mendorong NA untuk memeriksa bagian belakang rumah S.

“Saksi menemukan ada keset yang sebagian tertimbun di tanah. Setelah dibuka, ternyata ada kepala bayi di bawahnya,” kata AKP Eko.

Kaget dan panik, NA langsung berteriak meminta pertolongan warga. 

Polisi kemudian datang ke lokasi dan menemukan bayi dalam keadaan sudah tidak bernyawa. 

Barang bukti berupa sekop dan keset hitam disita untuk kepentingan penyelidikan.

Proses Hukum dan Pendalaman Polisi

Hingga kini, polisi masih mendalami dugaan kuat bahwa bayi tersebut dikubur hidup-hidup. 

Hasil autopsi di RSUD Blambangan akan menjadi kunci utama dalam menentukan apakah ada tanda-tanda kehidupan sebelum bayi dikubur.

“Kami juga akan memeriksa kondisi psikis pelaku. Ada kemungkinan tindakan ini dilakukan dalam tekanan emosional berat,” tambah AKP Eko.

Polisi telah menetapkan S sebagai terduga pelaku dan menahannya untuk penyelidikan lebih lanjut. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved