Berita Viral

Viral Video Babi Diangkut Pakai Mobil SPPG Nias Selatan 2025 Bikin Geger

Kasus mobil SPPG Nias Selatan 2025 yang bawa babi bikin heboh. Baca kronologi lengkap dan respons resmi BGN soal penyalahgunaan kendaraan ini!

YouTube TribunJatim Official
ANGKUT BABI - Foto ilustrasi hasil olah YouTube TribunJatim Official, Sabtu 1 November 2025, memperlihatkan kasus mobil SPPG Nias Selatan 2025 yang bawa babi bikin heboh. Baca kronologi lengkap dan respons resmi BGN soal penyalahgunaan kendaraan ini. 
Ringkasan Berita:
  1. Saat bagian belakang mobil dibuka, terlihat beberapa ekor babi yang sedang diangkut. 
  2. Salah satu warga yang merekam video terdengar berkata dengan nada heran.
  3. “Ayo kita lihat apa di dalamnya, ternyata bawa babi balek,” ujar pria dalam video yang dikutip dari Tribunnews.com.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nias Selatan yang ketahuan mengangkut sejumlah babi tengah menjadi sorotan publik. 

Mobil operasional yang seharusnya digunakan untuk membawa paket Makan Bergizi Gratis (MBG) justru terlihat membawa beberapa ekor babi di bagian bak belakangnya. 

Insiden ini viral di media sosial dan memicu pertanyaan besar soal pengawasan dan izin operasional lembaga tersebut. 

Dalam video yang tersebar luas, masyarakat tampak kaget saat mobil berlabel SPPG Nias Selatan menurunkan hewan ternak. 

Kasus ini pun berbuntut panjang hingga membuat Badan Gizi Nasional (BGN) turun tangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Video Mesum ABG Kuansing 2025 di Balik Ruang VIP Rental PS yang Bikin Geger

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kronologi Kasus Mobil SPPG Nias Selatan Bawa Babi

Kejadian ini pertama kali terungkap lewat sebuah video berdurasi singkat yang beredar di media sosial. 

Dalam video tersebut, tampak sebuah mobil berlogo Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hendak diparkir. 

Saat bagian belakang mobil dibuka, terlihat beberapa ekor babi yang sedang diangkut. 

Salah satu warga yang merekam video terdengar berkata dengan nada heran.

“Ayo kita lihat apa di dalamnya, ternyata bawa babi balek,” ujar pria dalam video yang dikutip dari Tribunnews.com.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sumatera Utara, Agung Kurniawan, kemudian membenarkan adanya peristiwa tersebut. 

Ia menyebutkan bahwa kejadian itu benar terjadi di wilayah Nias pada 24 Oktober 2025. 

Menurutnya, pihak yang bersangkutan belum mendapatkan izin resmi untuk beroperasi sebagai SPPG. 

“Sejauh ini kami sedang berkoordinasi karena mereka belum mendapatkan izin,” jelas Agung kepada media pada Kamis 30 Oktober 2025.

Pihak Yayasan Pengelola Mobil SPPG Belum Terdaftar Resmi

Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa mobil tersebut dimiliki oleh Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori, sebuah yayasan lokal yang baru mengajukan diri sebagai calon mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

Namun hingga saat ini, yayasan tersebut masih belum terverifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa kendaraan tersebut bukan milik BGN dan tidak terkait dengan program resmi yang dijalankan oleh lembaganya. 

“Kami memastikan bahwa mobil itu bukan milik BGN dan juga bukan milik salah satu dapur BGN,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, Nanik menjelaskan bahwa penggunaan nama dan logo BGN pada kendaraan tersebut merupakan tindakan penyalahgunaan identitas institusi negara. 

“Saya sudah minta Koordinator Wilayah untuk melapor ke polisi karena ini termasuk penyalahgunaan nama dan merek BGN,” tegasnya.

Suami Bunuh Sahabat Gara-gara WiFi Usai Rela Istri Disetubuhi 2025

Respons Badan Gizi Nasional: Akan Ada Sanksi Tegas

Menindaklanjuti kasus mobil SPPG Nias Selatan ini, Badan Gizi Nasional berjanji akan mengambil langkah hukum dan meminta pertanggungjawaban dari pihak yayasan. 

BGN menilai, peristiwa ini mencoreng citra lembaga dan berpotensi menimbulkan stigma negatif terhadap program-program pemenuhan gizi masyarakat yang tengah dijalankan pemerintah.

“Kami akan meminta pertanggungjawaban. Belum diberi izin mobil itu, dan nama instansi sebagai mitra sudah digunakan tanpa hak. Ini sudah mencoreng nama baik kami,” tegas Agung Kurniawan.

Menurutnya, tindakan tersebut juga bisa berdampak terhadap kepercayaan publik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang digencarkan di berbagai daerah. 

BGN menilai pentingnya pengawasan ketat terhadap lembaga mitra yang menggunakan label resmi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Proses Hukum dan Pengawasan Lanjutan oleh BGN

Hingga saat ini, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penyelidikan internal sekaligus berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah. 

Tujuannya adalah memastikan bahwa semua lembaga mitra SPPG di seluruh Indonesia beroperasi sesuai dengan aturan dan memiliki izin resmi.

Selain itu, BGN juga berencana memperketat verifikasi yayasan atau lembaga yang hendak bergabung sebagai mitra program Pemenuhan Gizi Nasional. 

“Kami akan memperbaiki sistem administrasi dan pengawasan agar tidak ada lagi lembaga tidak resmi yang membawa nama SPPG,” ujar Nanik.

Pihak BGN menegaskan bahwa setiap lembaga yang kedapatan menyalahgunakan nama atau fasilitas resmi pemerintah akan dikenakan sanksi administratif hingga pidana sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

Langkah tegas ini diambil agar tidak muncul kembali praktik serupa yang dapat mencoreng reputasi lembaga publik.

Viral Pengakuan Pelakor Mahasiswa Kedokteran Penah HB dengan Suami Suci, Begini Faktanya 2025

Dampak Kasus Mobil SPPG terhadap Kepercayaan Publik

Kasus mobil SPPG Nias Selatan bawa babi bukan sekadar persoalan etik atau administratif. 

Peristiwa ini berdampak langsung terhadap kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan gizi pemerintah.

Program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat bergantung pada kredibilitas lembaga pelaksana di lapangan. 

Jika masyarakat kehilangan kepercayaan, efektivitas program pun bisa terganggu.

Oleh karena itu, BGN perlu segera melakukan pemulihan reputasi melalui transparansi informasi, audit internal, dan komunikasi publik yang jelas. 

Kasus ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas lembaga pelaksana di daerah-daerah terpencil seperti Nias Selatan.

Perlu Pengawasan Ketat agar Kejadian Serupa Tak Terulang

Kasus mobil SPPG Nias Selatan 2025 yang membawa babi menjadi pengingat bahwa pengawasan dan izin operasional lembaga publik tak boleh dianggap sepele. 

Meskipun kejadian ini dilakukan oleh pihak yang belum resmi menjadi mitra BGN, dampaknya terhadap citra lembaga sangat signifikan.

Ke depan, Badan Gizi Nasional diharapkan memperketat prosedur verifikasi dan memastikan semua kendaraan operasional digunakan sesuai tujuan program gizi masyarakat.

Transparansi, ketegasan hukum, dan edukasi publik menjadi kunci agar kasus serupa tidak lagi mencoreng nama baik program nasional di masa mendatang.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MOBIL yang Angkut Babi di Nias Pakai Logo SPPG Bakal Dipolisikan, Kepala BGN: Penyalahgunaan Nama

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved