Berita Viral

Hanya Rp 2 Juta Tarif Kawin Kontrak di Puncak Bogor, Gaet Wisatawan Arab 2025

Tarif kawin kontrak di Puncak Bogor mencapai Rp 2 juta, menarik wisatawan Arab. Simak fakta praktik tersembunyi yang masih berlangsung hingga 2025.

YouTube Tribunnews
KAWIN KONTRAK - Foto ilustrasi hasil olah YouTube ANTV, Kamis 30 Oktober 2025, memperlihatkan tarif kawin kontrak di Puncak Bogor mencapai Rp 2 juta, menarik wisatawan Arab. Simak fakta praktik tersembunyi yang masih berlangsung hingga 2025. 

Dalam penggerebekan itu, polisi juga menyelamatkan enam perempuan yang dijajakan kepada wisatawan asal Timur Tengah. 

Mereka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Kasus itu sempat menjadi perhatian nasional dan membuat aparat meningkatkan patroli di vila-vila sewaan kawasan Puncak. 

Namun, menurut warga, pengawasan itu hanya efektif sementara. 

“Kalau sudah reda, mereka mulai lagi. Cuma lebih hati-hati,” ujar TM.

Menurun Tapi Belum Hilang: Kawin Kontrak di Tahun 2025

Meski aktivitas kawin kontrak disebut menurun, fenomena ini belum benar-benar hilang di tahun 2025. 

Warga menyebut, kini wisatawan Timur Tengah yang datang ke Puncak umumnya membawa istri dan anak, sehingga ruang gerak praktik ini makin terbatas.

“Sekarang kebanyakan tamu Arab bawa keluarganya sendiri, jadi gak sempat lagi main begituan,” kata TM.

Namun, masih ada sebagian kecil pelaku yang memanfaatkan turis bujangan atau kelompok tertentu yang datang tanpa pendamping. 

Modusnya kini lebih tersembunyi: tidak lagi terang-terangan di vila besar, tapi di rumah sewa kecil atau melalui perantara daring.

Selain itu, beberapa kasus baru menunjukkan adanya modus baru perdagangan perempuan dengan kedok pernikahan. 

Sejumlah perempuan yang dijanjikan akan dinikahi oleh pria Arab, justru dijual kembali ke negara lain setelah “dikontrak”.

“Mereka dinikahi sama orang Arab, tapi bukan dijadikan istri. Malah dijual lagi ke Arab,” ungkap TM dengan nada prihatin.

Eksploitasi dan Dampak Sosial yang Mengkhawatirkan

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved