Breaking News

Berita Viral

Pengakuan Janda Muda Bunuh Bayinya di Bukittinggi 2025, Fakta Tragis di Balik Hubungan Gelap

Kasus janda muda bunuh bayinya di Bukittinggi 2025 gegerkan warga. Ungkap kisah tragis hubungan gelap dan motif memalukan di baliknya.

YouTube Tribunnews Bogor
JANDA MUDA PEMBUNUH - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews Bogor, Selasa 28 Oktober 2025, memperlihatkan kasus janda muda bunuh bayinya di Bukittinggi 2025 gegerkan warga. Ungkap kisah tragis hubungan gelap dan motif memalukan di baliknya. 
Ringkasan Berita:IC melahirkan sendirian di kamar mandi rumahnya pada malam hari, lalu membunuh bayi itu dengan menyiram air dingin hingga tidak bernyawa.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus janda muda bunuh bayinya di Bukittinggi kembali menjadi sorotan publik dan memantik rasa iba sekaligus marah masyarakat. 

Warga Bukittinggi, Sumatera Barat, dibuat geger dengan penemuan jasad bayi dalam kondisi mengenaskan di kawasan Ngarai Sianok, Guguk Panjang, pada Sabtu 25 Oktober 2025.

Sosok pelaku yang ternyata merupakan ibu kandung bayi itu sendiri, berinisial IC (21), menjadi pusat perhatian usai mengaku membunuh bayinya yang lahir dari hubungan gelap.

Dalam tujuh kalimat pengakuannya, IC menuturkan bahwa bayi tersebut lahir dua hari sebelumnya, tepat pada Kamis 23 Oktober 2025.

Ia melahirkan seorang diri di rumahnya tanpa bantuan medis. 

Bayi yang seharusnya menjadi buah hati penuh kasih itu justru berujung tragis di tangan ibunya sendiri. 

IC mengaku membunuh bayi itu dengan menyiramnya menggunakan air sebelum akhirnya membuang jasadnya di sekitar rumahnya yang berada di tepi Ngarai Sianok. 

Pengakuan ini membuat aparat kepolisian dan warga sekitar terkejut. 

Dalam waktu kurang dari 24 jam, Polresta Bukittinggi berhasil mengungkap identitas pelaku berkat kejelian petugas di lapangan.

Kasus bunuh bayi di Bukittinggi 2025 ini tak hanya menyentuh sisi hukum, tetapi juga membuka luka sosial tentang minimnya edukasi, tekanan sosial terhadap janda muda, dan stigma hubungan di luar nikah di masyarakat konservatif.

Viral Alasan Istri Suci Kirim Papan Bunga Sindir Dokter Pelakor 2025

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kronologi Penemuan Mayat Bayi di Ngarai Sianok

Penemuan jasad bayi ini bermula ketika seorang warga bernama Meldawati membuka jendela bagian belakang rumahnya. 

Betapa terkejutnya ia saat melihat potongan tubuh manusia kecil tergeletak di halaman. 

Tanpa berpikir panjang, Meldawati segera melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.

Tindakan Cepat Kepolisian

Kapolsek Kota Bukittinggi, AKP Mazwanda, menjelaskan bahwa laporan warga langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan Polsekta dan Polresta Bukittinggi.

Unit Inafis bersama personel piket turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan pencarian bagian tubuh lainnya.

“Potongan tubuh bayi ditemukan di halaman rumah warga tanpa bungkusan. Kami langsung melakukan pencarian lanjutan di sekitar lokasi,” ujar AKP Mazwanda dalam keterangan resminya.

Pencarian intensif akhirnya membuahkan hasil. 

Tak lama kemudian, polisi berhasil menemukan bagian tubuh lain dan mulai mencurigai keterlibatan seseorang di sekitar kawasan Ngarai Sianok.

Pengungkapan Identitas Pelaku dalam Waktu Singkat

Menurut Kompol Anidar, Plt Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, proses identifikasi pelaku berlangsung cepat, tidak sampai 24 jam.

Polisi mencurigai IC (21) karena ciri fisiknya tampak seperti wanita yang baru saja melahirkan. 

Setelah dilakukan pemeriksaan medis dan interogasi, IC akhirnya mengakui semua perbuatannya.

Pengakuan Mengerikan Sang Janda Muda

Dalam pemeriksaan, IC mengaku bahwa bayi yang ia bunuh adalah hasil hubungan gelap dengan kekasihnya. 

Ia mengaku tidak siap mental dan malu karena bayi tersebut lahir tanpa ayah biologis.

IC melahirkan sendirian di kamar mandi rumahnya pada malam hari, lalu membunuh bayi itu dengan menyiram air dingin hingga tidak bernyawa.

“Pelaku menyatakan bahwa dirinya panik dan takut. Setelah bayi meninggal, ia membuang jasadnya ke luar rumah,” ungkap Kompol Anidar.

IC menegaskan bahwa ia tidak memotong tubuh bayinya. 

Polisi pun menduga kemungkinan jasad terpotong akibat gigitan hewan liar di sekitar lokasi, mengingat daerah Ngarai Sianok memiliki banyak satwa yang bebas berkeliaran.

Gabut! Nenek Pencuci Piring Naik Mobil Mewah Bentley Setiap Hari, Kisah Inspiratif dari China 2025

Latar Belakang: Tekanan Sosial dan Rasa Malu yang Membutakan

Kasus pembunuhan bayi oleh janda muda di Bukittinggi ini mencerminkan persoalan sosial yang lebih dalam. 

IC hidup sendirian setelah bercerai di usia muda. 

Dalam situasi rentan, ia menjalin hubungan terlarang dengan seorang pria tanpa ikatan pernikahan.

Ketika hamil, ia menutupi kondisinya dari keluarga dan tetangga karena rasa malu dan takut terhadap stigma masyarakat. 

Dalam tekanan mental yang berat dan tanpa dukungan sosial, tindakan tragis pun terjadi.

Pandangan Kriminolog

Kriminolog Universitas Andalas, Dr. Yuni Rahmadani, menilai kasus ini menunjukkan lemahnya sistem dukungan sosial bagi perempuan muda di daerah.

“Stigma terhadap perempuan yang melahirkan di luar nikah sering kali membuat mereka terisolasi. Akibatnya, muncul tindakan ekstrem seperti ini,” ujarnya.

Dr. Yuni menambahkan, penting bagi pemerintah dan lembaga sosial untuk memperkuat edukasi seksualitas dan pendampingan psikologis, terutama di kalangan remaja dan perempuan muda yang rentan.

Respons Warga dan Media Sosial

Kabar bunuh bayi di Bukittinggi langsung viral di media sosial. 

Banyak warganet mengecam tindakan IC dan menilai perbuatannya tidak manusiawi. 

Namun, sebagian lain justru merasa iba, mengingat kondisi mental dan tekanan sosial yang mungkin ia alami.

Di lapangan, warga sekitar tempat tinggal IC masih syok dan tidak percaya. 

Seorang tetangga menyebut IC dikenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan orang lain. 

“Dia terlihat normal, tidak pernah menunjukkan tanda-tanda aneh,” kata salah satu warga.

Proses Hukum dan Sanksi Menanti

Polresta Bukittinggi kini menahan IC untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. 

Ia dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Penyidik masih menunggu hasil visum et repertum untuk memastikan penyebab pasti kematian bayi dan apakah benar terjadi mutilasi atau faktor eksternal lainnya.

Refleksi Sosial: Saat Rasa Malu Menjadi Tragedi

Kasus ini menjadi cermin gelap betapa rasa malu dan tekanan sosial bisa lebih mematikan dari kemiskinan itu sendiri. 

Janda muda seperti IC mungkin hanyalah satu dari banyak perempuan yang hidup dalam bayang stigma.

Masyarakat perlu lebih terbuka, tidak hanya menghukum, tetapi juga memahami bahwa setiap peristiwa tragis menyimpan pelajaran penting: pentingnya dukungan, pendidikan moral, dan akses kesehatan mental.

Polisi, psikolog, dan lembaga sosial kini diharapkan dapat bersinergi mencegah kasus serupa agar tak terulang lagi di masa depan.

Luka Sosial di Balik Kasus Bukittinggi 2025

Kasus janda muda bunuh bayinya di Bukittinggi 2025 bukan hanya berita kriminal biasa. 

Ia adalah potret getir realitas sosial yang diwarnai tekanan, stigma, dan ketidaksiapan menghadapi konsekuensi hubungan di luar nikah.

Tragedi di Ngarai Sianok ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa di balik setiap tindakan ekstrem, sering kali ada jiwa yang terluka dan sistem sosial yang gagal melindungi.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Video Pengakuan Janda Muda Tega Bunuh Bayinya di Bukitinggi, Ternyata Hasil Hubungan Gelap

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved