Gabut! Nenek Pencuci Piring Naik Mobil Mewah Bentley Setiap Hari, Kisah Inspiratif dari China 2025

Ringkasan Berita:“Kalau uangnya tidak terbatas, apa pun yang dilakukan pasti bahagia,” komentar seorang pengguna lain. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kisah nenek pencuci piring naik mobil mewah Bentley setiap hari menjadi perbincangan hangat di media sosial China dan dunia. 

Wanita berusia sekitar 60-an tahun dari Chengdu, Provinsi Sichuan, ini mencuri perhatian publik karena rutinitas uniknya.

Ia berangkat kerja sebagai pencuci piring diantar oleh anaknya menggunakan mobil Bentley senilai sekitar 400.000 dolar AS atau setara Rp6,6 miliar.

Video yang memperlihatkan nenek ini viral di platform mikroblog Weibo, dengan judul yang menyentuh hati: “Ia tidak kekurangan uang, tetapi hal-hal yang bisa mengisi waktunya.” 

Hingga kini, tayangan tersebut telah ditonton lebih dari 8,4 juta kali dan mengundang beragam reaksi dari warganet.

Dalam rekaman tersebut, sang nenek tampak sederhana memakai celemek, sepatu bot karet, dan kemeja merah muda bergaris. 

Namun siapa sangka, di balik kesederhanaannya, ia berasal dari keluarga berkecukupan. 

Meski memiliki fasilitas serba nyaman, ia memilih tetap bekerja sebagai pencuci piring di sebuah hotel, bukan karena kebutuhan finansial, melainkan karena keinginan untuk tetap aktif dan berinteraksi dengan orang lain.

“Saya merasa sangat bosan di rumah, dan tubuh saya terasa tidak nyaman jika tidak mencuci piring sehari saja,” ujar sang nenek saat diwawancarai media lokal, seperti dikutip dari News 18, Jumat 24 Oktober 2025.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Alasan di Balik Pilihan Hidup Nenek Pencuci Piring Naik Bentley

Keputusan sang nenek untuk tetap bekerja meski hidup berkecukupan menarik perhatian publik, bukan hanya karena mobil mewah Bentley yang digunakannya, tetapi juga karena nilai kehidupan yang ia tunjukkan.

1. Bekerja Bukan untuk Uang, Tapi untuk Arti Hidup

Dalam wawancara dengan media lokal, nenek asal Chengdu ini menegaskan bahwa pekerjaan bukan soal uang. 

“Saya ingin tetap sibuk dan merasa berguna,” ujarnya.