Sidig Handanu Sebut Data Akurat Penting Agar Program Penanggulangan Kemiskinan Tepat Sasaran

Menurut Sidig, keberadaan satu data ini penting agar penentuan sasaran program pemerintah dapat dilakukan secara tepat dan akurat. 

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AYU NADILA
WAWANCARA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Pontianak, Sidig Handanu dalam kegiatan di Aula Rihanna Muthalib, Bapperida Kota Pontianak, Senin 10 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Ia menjelaskan, pelaksanaan integrasi data ini akan dikoordinasikan oleh Dinas Sosial dan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Pontianak.
  • Menurut Sidig, keberadaan satu data ini penting agar penentuan sasaran program pemerintah dapat dilakukan secara tepat dan akurat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Pontianak, Sidig Handanu, menyampaikan bahwa seluruh data sosial ekonomi yang selama ini tersebar di berbagai instansi akan dipadukan menjadi satu sistem data tunggal.

"Data-data yang kemarin berasal dari DT, yang berasal dari Reksose, kemudian yang berasal dari DTKS, kemudian yang berasal dari PTKE itu semuanya nanti akan dipadukan menjadi satu data, menjadi data tunggal sosial ekonomi nasional," ungkap Sidig dalam kegiatan di Aula Rihanna Muthalib, Bapperida Kota Pontianak, Senin 10 November 2025.

Ia menjelaskan, pelaksanaan integrasi data ini akan dikoordinasikan oleh Dinas Sosial dan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Pontianak.

 "Sehingga nanti kita dari aspek data hanya punya satu data," ujarnya.

Menurut Sidig, keberadaan satu data ini penting agar penentuan sasaran program pemerintah dapat dilakukan secara tepat dan akurat. 

Angka Kemiskinan Pontianak 4,2 Persen, Pemkot Targetkan Turun Jadi 4 Persen di 2025

"Dengan kita punya satu data maka by name by address itu nanti akan nampak di data tunggal sosial ekonomi nasional itu," jelasnya.

Namun, ia juga menekankan bahwa proses validasi data harus terus dilakukan agar kualitas data semakin baik.

"Memang barangkali karena kita juga bekerja dengan waktu, data tersebut belum optimal atau kurang baik, maka langkahnya adalah data tunggal sosial ekonomi nasional itu harus terus kita lakukan validasi," tambahnya.

Sidig menuturkan, validasi akan dilakukan baik terhadap data yang masuk maupun keluar berdasarkan klasifikasi desil. 

"Baik data masuk maupun data keluar berdasarkan klasifikasi apakah dia masuk desil 1, desil 2 sampai dengan desil 10, yang masuk kategori miskin itu adalah desil 1, desil 2, dan desil 3," tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved