Henny Wakili Wisuda Adiknya yang Telah Tiada, Kenakan Kebaya Maroon sebagai Keinginan Terakhir
Suasana haru menyelimuti ruang wisuda Universitas PGRI Pontianak di Q Hall Convemtion Center Qubu Resort, Kamis 6 November 2025.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Ringkasan Berita:
- Dalam prosesi wisuda itu, pihak kampus memberikan kesempatan kepada Henny untuk berdiri di atas panggung menggantikan sang adik, menerima penghargaan dan doa dari seluruh civitas akademika.
- Rektor UPGRI Pontianak, Muhammad Firdaus, turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Farma.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Suasana haru menyelimuti ruang wisuda Universitas PGRI Pontianak di Q Hall Convemtion Center Qubu Resort, Kamis 6 November 2025.
Di antara ratusan wisudawan yang bersuka cita, tampak seorang wanita berkebaya maroon duduk di barisan paling depan.
Di pangkuannya tergenggam erat sebuah foto besar dan kalung bertuliskan cumlaude di dada.
Wanita itu bukanlah wisudawan.
Ia adalah Henny, kakak dari mendiang Farma Agusni (22), mahasiswa Program Studi Matematika asal Kapuas Hulu yang telah berpulang sebelum sempat merasakan momen wisuda yang ia impikan.
Farma dinyatakan meninggal dunia pada 23 September lalu akibat penyakit autoimun yang telah ia derita selama tiga tahun terakhir. Kepergiannya terjadi hanya beberapa pekan sebelum hari bahagia itu tiba,setelah ia menuntaskan skripsinya dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, IPK 3,9.
“Dia meninggal setelah dirujuk ke RSUD dr. Soedarso. Waktu itu baru sempat dirawat sekitar satu jam. Sebelumnya memang sempat dirawat di Kapuas Hulu,” tutur Henny lirih.
Sambil menahan air mata, Henny menceritakan bagaimana adiknya adalah sosok pendiam, ceria, dan mandiri. Sejak SMA, Farma tinggal bersamanya di Pontianak karena mereka telah yatim piatu.
“Dia anaknya pintar, nggak pernah mau ketinggalan pelajaran. Waktu sakit pun jarang cerita, mungkin karena nggak mau nyusahin orang lain,” ucap Henny.
Satu hal yang masih melekat di ingatannya, keinginan sang adik untuk mengenakan kebaya maroon di hari wisuda.
Baca juga: PGRI Kalbar gelar Konferensi Kerja I Bahas Arah Pendidikan 2025–2026
“Dia bilang pengen banget wisuda pakai kebaya warna maroon. Jadi hari ini saya pakai kebaya ini buat dia,” kata Henny, menatap foto adiknya yang tersenyum.
Dalam prosesi wisuda itu, pihak kampus memberikan kesempatan kepada Henny untuk berdiri di atas panggung menggantikan sang adik, menerima penghargaan dan doa dari seluruh civitas akademika.
Rektor UPGRI Pontianak, Muhammad Firdaus, turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Farma.
“Semoga amal ibadah anak kami Farma Agusni mendapat tempat terindah di sisi Allah. Hari ini, ia tetap kami wisuda secara simbolis melalui kakaknya, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan dedikasinya dalam menuntut ilmu,” ujarnya.
Dari 585 wisudawan yang diwisuda hari itu, nama Farma Agusni menjadi satu yang paling diingat, bukan karena kehadirannya di ruangan, tapi karena semangat dan mimpinya yang tak pernah padam, bahkan setelah ia tiada. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Imigrasi dan Timpora Periksa Izin Tinggal Orang Asing di Kapuas Hulu |
|
|---|
| Polisi Ungkap Rumah Sumirah di Selakau Timur Terbakar Diduga Korsleting Colokan Mesin Air |
|
|---|
| Prihatin Kondisi Fasilitas Sekolah Rusak, Wali Kota Singkawang Minta Disdikbud Susun DKP |
|
|---|
| Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Ajak Rabithah Alawiyah Perkuat Kolaborasi |
|
|---|
| Masih Ada Lebih dari 9 Ribu Rumah Tidak Layak Huni di Sintang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Farma-Agusni-22-mahasiswa-Program.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.