Edi Kamtono Ajak Masyarakat Jaga Harmonisasi Menuju Kota Pontianak yang Toleran dan Bersahabat
Menurut Malik, ruang publik yang diciptakan pemerintah berperan besar dalam memperkuat interaksi antarumat dan menciptakan rasa saling percaya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga harmonisasi dan memperkuat semangat toleransi menuju Pontianak sebagai kota yang bersahabat bagi semua.
Ajakan tersebut disampaikan dalam program Triponcast Tribun Pontianak, yang menghadirkan narasumber utama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Ketua Kesbangpol Kota Pontianak Ahmad Hasyim, dan Anggota FKUB Kota Pontianak Malik Saefudin. Program ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Tribun Pontianak, Senin 20 Oktober 2025.
Edi Rusdi Kamtono menuturkan, kehidupan masyarakat Kota Pontianak yang beragam telah berjalan dengan baik dan penuh toleransi.
“Jumlah penduduk Kota Pontianak hampir 700 ribu jiwa, mayoritas beragama Islam, kemudian Buddha, Kristen Protestan, Konghucu, dan Hindu. Bahkan ada juga enam orang yang tercatat menganut aliran kepercayaan,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini rumah ibadah di Pontianak selalu terisi oleh umat yang beribadah dengan damai tanpa permasalahan berarti. Kondisi ini, kata dia, harus terus dipertahankan agar harmonisasi antarsesama warga tetap terjaga.
“Interaksi sosial dan kegiatan keagamaan memang kadang menimbulkan kemacetan atau kebisingan, tapi itu bagian dari dinamika kota yang harus disikapi dengan saling pengertian,” ujarnya.
Pemkot Pontianak memiliki sejumlah langkah untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah keberagaman.
“Pertama, kita rutin menggelar dialog di berbagai event dengan melibatkan unsur masyarakat, FKUB, dan Kemenag. Jika semua pihak komitmen menjalankan ajaran agamanya dengan baik, maka kerukunan akan terwujud,” ungkap Edi.
Baca juga: Bersama dalam Perbedaan, Seruan Wali Kota Pontianak untuk Warganya
Selain itu, Pemkot juga memperluas ruang publik dan ruang hijau untuk mempererat interaksi sosial antarwarga.
“Kita berikan ruang bagi kegiatan budaya dan keagamaan, baik saat Idulfitri, Natal, Tahun Baru, maupun Imlek. Semua umat mendapat kesempatan yang sama,” katanya.
Edi menambahkan, kesetaraan akses terhadap fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, hingga bantuan sosial juga menjadi bagian penting dalam menjaga keseimbangan pembangunan di enam kecamatan dan 29 kelurahan.
Ia menilai, warung kopi yang banyak tersebar di Pontianak juga menjadi ruang sosial yang efektif untuk berdialog dan memecahkan masalah bersama.
“Di situ warga bisa berdiskusi santai dan membangun kebersamaan lintas suku maupun agama,” tambahnya.
Terkait perkembangan teknologi, Edi mengingatkan pentingnya bijak bermedia sosial, terutama bagi generasi muda.
“Pernah ada kasus unggahan yang merendahkan salah satu suku, tapi langsung diselesaikan secara hukum. Ini jadi pelajaran agar kita semua lebih hati-hati dan bijak bermedsos,” pesannya.
| Laksanakan Patroli Polsek Kuala Behe Antisipasi Gangguan Kamtibmas |
|
|---|
| Propam Polres Sintang Gelar Tes Urine Mendadak, Pastikan Personel Bebas dari Narkoba |
|
|---|
| Polres Singkawang Tinjau Lahan Jagung Poktan Tuah Talino, Wujud Dukungan Polri Pada Ketahanan Pangan |
|
|---|
| Wabup Heroaldi Resmikan Sumur Bor TMMD Kodim Sambas di Ratu Sepudak |
|
|---|
| Janji Pinjam Tiga Hari, Motor Honda Vario Hilang Dilarikan Teman Kerja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Program-Triponcast-Tribun-Pontianak-20.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.