Edi Kamtono Ajak Masyarakat Jaga Harmonisasi Menuju Kota Pontianak yang Toleran dan Bersahabat

Menurut Malik, ruang publik yang diciptakan pemerintah berperan besar dalam memperkuat interaksi antarumat dan menciptakan rasa saling percaya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
JAGA TOLERANSI - Program Triponcast Tribun Pontianak, yang menghadirkan narasumber utama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Ketua Kesbangpol Kota Pontianak Ahmad Hasyim, dan Anggota FKUB Kota Pontianak Malik Saefudin. Program ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Tribun Pontianak, Senin 20 Oktober 2025. 

Ia berharap, Pontianak terus menjadi kota yang harmonis, toleran, dan sejahtera, dengan dukungan infrastruktur yang humanis.

“Mari saling menghormati, memberikan ruang bagi saudara-saudara kita yang berbeda, serta cepat melapor jika ada hal yang berpotensi memicu konflik,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Kesbangpol Kota Pontianak, Ahmad Hasyim, menyampaikan bahwa dalam kurun 2021–2025, tercatat 16 kejadian konflik sosial di Pontianak, dengan latar belakang politik, ekonomi, sosial, agama, hingga pertanahan.

“Seluruh konflik tersebut telah dapat diselesaikan dengan baik berkat sinergi antara RT, lurah, camat, aparat keamanan, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda). Tidak ada yang berkembang menjadi konflik komunal,” jelasnya.

Kesbangpol juga memiliki tim Kominda (Komunitas Intelijen Daerah) yang secara rutin melakukan pemetaan, mitigasi, dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada kepala daerah. Selain itu, terdapat Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat hingga tingkat kecamatan yang berperan dalam pencegahan dini potensi konflik.

Ahmad Hasyim menambahkan, pihaknya menjalankan lima program utama dengan 22 subkegiatan, antara lain pemberdayaan ormas, pembinaan ketahanan sosial-budaya, dan fasilitasi penyelesaian konflik sosial.

“Salah satu yang kami dorong adalah program Madrasah Ulah, yakni pendidikan karakter dan toleransi sejak keluarga bekerja sama dengan PKK dan organisasi perempuan seperti Aisyiyah,” tuturnya.

Dalam hal literasi digital, Kesbangpol menggandeng komunitas Mahamuda yang beranggotakan alumni Paskibraka dan pemuda pelopor untuk mengedukasi masyarakat agar bijak bermedia sosial.

“Mereka bahkan pernah juara nasional teknologi tepat guna dan kini aktif sebagai kreator digital,” tambahnya.

Anggota FKUB Kota Pontianak, Malik Saefudin, menegaskan bahwa menjaga kerukunan merupakan tanggung jawab bersama.

“Kami terus menjalin komunikasi dengan semua tokoh masyarakat agar tercipta suasana aman dan kondusif. Semua orang pada dasarnya ingin hidup damai,” ujarnya.

Menurut Malik, ruang publik yang diciptakan pemerintah berperan besar dalam memperkuat interaksi antarumat dan menciptakan rasa saling percaya.

“Tantangan ke depan adalah arus informasi digital yang sangat cepat. Karena itu, FKUB juga aktif menyebarkan pesan-pesan damai dan toleransi melalui media sosial,” katanya.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, semangat “Pontianak Kota Toleran dan Bersahabat” diharapkan semakin kuat, menjadi fondasi bagi pembangunan kota yang damai, maju, dan berkeadilan bagi semua. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved