Kapolda Kalbar: Jadikan Polisi Sebagai Mitra, Wujudkan Demokrasi Damai dan Harmonis

Namun dalam menyampaikan aspirasi itu juga ada aturannya. Jangan sampai dalam penyampaiannya justru mengarah ke anarkis.  

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/NINA SORAYA
DISKUSI - Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto saat berdiskusi dalam kegiatan Silaturahmi dan Diskusi Bersama Forkopimda, Mahasiswa dan Elemen Masyarakat dengan tema “Membangun Demokrasi yang Inklusif dan Berkeadilan Demi Terciptanya Harmonisasi Kehidupan di Bumu Khatulistiwa” di Masjid An Nur Polda Kalbar, Jumat 19 September 2025. Kegiatan ini juga menghadirkan penceramah, Ustad Das'ad Latif. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Polda Kalimantan Barat menggelar kegiatan Silaturahmi dan Diskusi Bersama Forkopimda, Mahasiswa dan Elemen Masyarakat dengan tema “Membangun Demokrasi yang Inklusif dan Berkeadilan Demi Terciptanya Harmonisasi Kehidupan di Bumi Khatulistiwa” di Masjid An Nur Polda Kalbar, Jumat 19 September 2025.

Tampak Kapolda Kalimantan Barat Pipit Rismanto sebagai tuan rumah kegiatan silaturahmi dan diskusi bersama forkopimda, mahasiswa dan elemen masyarakat telah duduk di area yang telah disediakan. Di sampingnya juga terdapat perwakilan dari jajaran eksekutif (Pemprov Kalbar) dan legislatif (DPRD Prov Kalbar).

Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto, mengatakan kegiatan ini untuk berdiskusi membahas berbagai persoalan. Baik itu isu hangat di tataran nasional sampai kepada kejadian demonstrasi panas di nasional yang merembet ke daerah, dimana kejadian itu juga terjadi di Kalimantan Barat.

Menurut Pipit, dipilihnya tempat ibadah (masjid) sebagai tempat silaturahmi dan diskusi juga mengikuti jejak nabi. Dimana dulu Nabi Muhammad menggunakan tempat ibadah untuk melakukan berbagai kegiatan positif.

Polda Kalimantan Barat sendiri kata dia, memiliki program bertajuk “Jumat Curhat”. Kemudian ada juga program “Minggu Kasih”. Kedua program ini tujuannya sama-sama mendengarkan apa saja yang menjadi persoalan di tataran masyarakat.

Wujudkan Profesionalisme Tata Upacara, Bidpropam Polda Kalbar Gelar Latihan PBB Rutin

Di sini kepolisian berperan untuk mendengar segala macam yang ingin disampaikan dari berbagai elemen. Mudah-mudahan dengan berdiskusi di masjid jika terdapat beda pendapat dapat diselesaikan dengan kesejukan.

Silaturahmi ini kata dia juga sebagai tindak lanjut dari pertemuan lalu yang telah dilaksanakan di salah satu warung kopi di Pontianak. Jika dibandingkan dengan kegiatan lalu, untuk saat ini kegiatannya jelas lebih ramai. Selain dihadiri mahasiswa mewakili OKP, turut hadir organisasi masyarakat dan perwakilan ojol.

Lebih dalam kata dia, untuk membangun demokrasi juga harus ada koridornya.

Dia sepakat apa yang disampaikan dalam orasi mengedepankan kebebasan berpendapat dalam berserikat. Namun dalam menyampaikan aspirasi itu juga ada aturannya. Jangan sampai dalam penyampaiannya justru mengarah ke anarkis.  

Pihak kepolisian dalam  menjalankan tugas juga tidak sembarangan. Artinya dalam melakukan penindakan juga memiliki dasar, yaitu undang-undang. Makanya kata dia, ketika ada aksi demonstrasi, polisi yang bertugas di lapangan juga diawasi oleh Provos.

Tujuannya sebagai pengawas polisi yang bertugas di lapangan.

Soal dialog dan adu argumentasi Pipit tak menyoalkan itu. Sebab saat ini polisi menjadi fasilitator dalam penyampaian aspirasi dan poin penting dari tujuan ini aspirasi harus sampai. “Oleh sebab itu jadikan polisi sebagai mitra,” ujarnya.

Bidhumas Polda Kalbar Gelar Ngopi Bareng Bersama Awak Media, Perkuat Sinergi Tangkal Hoaks

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan turut mengapresiasi pertemuan dan dialog yang dilaksanakan. Pihaknya pun mengaku siap melakukan pertemuan rutin untuk mendengarkan aspirasi dan pendapat yang disampaikan berbagai elemen Masyarakat.

“Mari kita rumuskan bersama dalam pertemuan seperti Coffee Morning untuk membahas kondisi daerah kita,” kata Norsan.

Di tempat sama Kepala Kesbangpol Provinsi Kalbar Manto Saidi mengatakan di berbagai negara memiliki persoalan yang sama. Tetapi bagaimana caranya semua pihak bisa menyelesaikan berbagai persoalan ini dengan solusi.

Bukan justru persoalan yang ada ini justru tak ada jalan penyelesaian dan menimbulkan persoalan baru. “Tidak bijak rasanya jika menyelesaikan masalah dengan masalah,” ujarnya.

Negara ini kata dia telah banyak tantangan dihadapi. Dengan masih memegang teguh ideologi Pancasila, semua tantangan ini dapat terlewati bahkan hingga hari ini dan kedepannya. Melalui forum ini sebagai perwakilan pemerintah terbuka dengan berbagai masukan yang disampaikan teman-teman. Tujuannya baik, demi memperbaiki hal yang belum termaksimalkan.

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Syarif Amin Muhammad menyampaikan sangat mendukung penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh Masyarakat terutama oleh mahasiswa.

“Saya akan berupaya meluangkan waktu mendengarkan langusng keluhan, kritikan, aspirasi dari mereka. Tapi dengan catatan ini sampaikan dengan mengedepankan etika, jangan lakukan hal-hal yang merusak,” ujarnya yang turut hadir dalam dialog tersebut.

Kegiatan ini juga diisi dengan tausiah yang disampaikan langsung oleh Ustad Das'ad Latif.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS

- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved