‎Cuaca Ekstrem! Kapal Sembako Buang Muatan demi Selamatkan Penumpang

Kapal pengangkut sembako dari Ketapang menuju Desa Padang, Kepulauan Karimata, Kayong Utara, dihantam gelombang besar saat berlayar

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
INSIDEN GELOMBANG BESAR - Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Padang, Ardiansah (kanan), bersama rekannya memberikan keterangan terkait insiden kapal pengangkut sembako yang dihantam gelombang besar saat berlayar dari Kabupaten Ketapang menuju Desa Padang, Kabupaten Kayong Utara, di gudang sembako, desa padang, Jumat 21 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • ‎Kapal yang berangkat pukul 04.00 WIB tersebut baru tiba di Desa Padang sekitar pukul 20.00 WIB setelah berkali-kali dihantam gelombang tinggi.
  • ‎Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Padang, Ardiansah, yang turut berada di atas kapal, mengatakan bahwa kondisi awal perjalanan masih tenang. Namun tiga jam meninggalkan Ketapang, cuaca berubah mendadak.

‎TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONGUTARA - Cuaca ekstrem di Laut Karimata kembali memicu insiden berbahaya. 

Kapal pengangkut sembako dari Ketapang menuju Desa Padang, Kepulauan Karimata, Kayong Utara, dihantam gelombang besar saat berlayar, Kamis 20 November 2025.

‎Dalam kondisi darurat itu, nakhoda dan kru terpaksa mengambil keputusan cepat membuang sebagian muatan ke laut agar kapal tidak oleng dan terbalik.

‎Kapal yang berangkat pukul 04.00 WIB tersebut baru tiba di Desa Padang sekitar pukul 20.00 WIB setelah berkali-kali dihantam gelombang tinggi.

‎Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Padang, Ardiansah, yang turut berada di atas kapal, mengatakan bahwa kondisi awal perjalanan masih tenang. Namun tiga jam meninggalkan Ketapang, cuaca berubah mendadak.

‎"Tiba-tiba badai dan hujan menghantam. Kapal tidak bisa bergerak karena kebanyakan air dan muatan terlalu berat. Kami terpaksa membuang sebagian sembako seperti gula pasir, beras, dan minyak goreng," ujarnya Saat di konfirmasi Jumat 21 November 2025.

‎Ardiansah menuturkan, situasi semakin mengkhawatirkan karena di dalam kapal terdapat 8 anak-anak, 9 prempuan, dan 11 laki-laki. Mesin kapal bahkan nyaris mati akibat banyaknya air yang masuk ke lambung kapal.

Baca juga: KRONOLOGI 3 Jam Mengerikan Insiden ‎Perahu Nelayan Terbalik di Kayong Utara, Satu Pemancing Hilang

‎"Kapal sudah kewalahan dan hampir tidak bisa bergerak. Kami khawatir karena banyak anak-anak dan perempuan di atas kapal," jelasnya.

‎Meski sempat panik, seluruh penumpang akhirnya berhasil tiba di Desa Padang dengan selamat setelah kapal kembali stabil dan gelombang mulai mereda. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved