Laka Maut Jalan Tanjungpura

'Bapak Orang Baik' Pensiunan Polisi Tewas Terlindas Trailer Jl Tanjungpura Pontianak, Keluarga Syok

Kalimat Terakhir, Firasat Terakhir, Kisah Menyentuh dari Figur Ayah Untuk Anaknya

|
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/CHRIS HAMONANGAN PERY PARDEDE/AYU NADILA
TKP LAKA MAUT - Lokasi tempat terjadinya kecelakaan antara mobil kontainer dan pengendara sepeda motor di persimpangan lampu merah Jalan Tanjung Pura dan Jalan Diponegoro, Kecamatan Pontianak Kota, pada Rabu, 12 November 2025 siang. Insert: Foto Halid Abdullah bin Abdullah (76) bersama istri (atas). Foto Hadiawan yang merupakan anak dari Almarhum Halid (bawah). 

Ringkasan Berita:
  • Suasana duka menyelimuti rumah korban kecelakaan maut Halid Abdullah di Gg Pemangkat 1 No 41 RT 003/RW 014, Kelurahan Akcaya, Pontianak Selatan.
  • Diketahui almarhum meninggal dunia setelah menjadi korban kecelakaan maut dengan sebuah trailer di Jalan Tanjungpura pada Rabu, 12 November 2025.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suasana duka menyelimuti rumah korban kecelakaan maut Halid Abdullah di Gg Pemangkat 1 No 41 RT 003/RW 014, Kelurahan Akcaya, Pontianak Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, pada Jumat 14 November 2025.

Disertai hujan gerimis yang turun pada sore menambah keharuan.

Kursi-kursi teratur di bawah tenda hijau.

Terlihat serabat dan tetangga berdatangan, menyalami keluarga Alamarhum Halid Abdullah bin Abdullah (76).

Diketahui almarhum meninggal dunia setelah menjadi korban kecelakaan maut dengan sebuah trailer di Jalan Tanjungpura pada Rabu, 12 November 2025.

Baca juga: Motor Tabrak Truk Trailer di Sungai Kakap Kubu Raya, Pengendara Tewas di Tempat

Putra almarhum, Hadiawan (43), mengenang ayahnya sebagai sosok yang penuh kedisiplinan dan integritas sejak masih aktif bertugas sebagai anggota Polri hingga pensiun pada 1997.

"Bapak itu mendidik kami dengan kejujuran dan kebersamaan. Semua orang merasa kehilangan.

Tetangga bilang bapak orang baik, bapak enggak pernah macam-macam," tutur Hadiawan dengan mata berkaca-kaca.

Ia bercerita, disiplin yang ditanamkan ayahnya begitu kuat, bahkan hingga hal-hal kecil.

"Misalnya alat tukang, palu, paku,semua harus ada tempatnya. Enggak boleh digeser. Bapak bilang, walaupun gelap kita tetap harus tahu di mana letaknya, " katanya. 

Sebagai ayah, Halid dikenal tegas namun penyayang.

"Bapak itu harmonis dengan keluarga, tapi keras kalau soal mendidik. Saya dulu enggak boleh merokok, kata bapak boleh asal bisa cari uang dulu. Tapi kami tahu, beliau cuma ingin yang terbaik untuk anaknya," pungkasnya. 

Pertanda sebelum kepergian Hadiawan mengaku sempat merasakan firasat sebelum musibah terjadi.

"Waktu adik lamaran, bapak bilang ‘Nanti kalau saya tidak ada, dia yang ganti,’ sambil nunjuk saya. Saya terkejut, apa maksudnya bapak bicara begitu," heran Hadi. 

Ia juga merasakan keganjilan saat membantu ayahnya mengurus surat pensiun tahunan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved