Koding dan AI Masuk Sekolah Dasar, UPGRI Pontianak Perkuat Literasi Digital Guru di Kalbar

Sementara pada tahap akhir, In Service 2, peserta mempresentasikan praktik baik yang telah mereka terapkan.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
FOTO BERSAMA - Penutupan Pelatihan KKA Batch 1 di Kabupaten Melawi pada Jumat (18/10).  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI – Universitas PGRI Pontianak menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan kompetensi guru di daerah melalui pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Melawi. 

Program ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat literasi digital serta mendorong penguatan pendidikan berbasis teknologi di Kalimantan Barat.

Pelatihan KKA Batch 1 resmi ditutup pada Jumat (18/10) oleh Dekan Fakultas MIPA dan Teknologi Universitas PGRI Pontianak, Yudi Darma, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) fakultas tersebut.

Acara penutupan turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi, staf Bidang GTK Muhammad Firman, serta para guru peserta pelatihan yang telah mengikuti kegiatan intensif sejak 7 Juli hingga 18 Oktober 2025.

Yudi Darma menjelaskan, pelatihan ini merupakan bentuk nyata kontribusi universitas dalam menyiapkan guru agar siap menghadapi tantangan era digital.

“Guru harus menjadi garda terdepan dalam transformasi digital pendidikan. Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta tidak hanya memahami teknologinya, tetapi juga mampu menerapkannya sesuai konteks pembelajaran siswa SD,” ujarnya, pada Minggu 26 Oktober 2025. 

Pelatihan KKA dirancang dengan pendekatan bertahap melalui In Service 1, On the Job Training (1, 2, dan 3), hingga In Service 2. Setiap tahap difokuskan pada peningkatan kemampuan pedagogik dan penerapan pembelajaran berbasis teknologi.

Baca juga: Fisip Untan dan UIN Jakarta Jajaki Kolaborasi Berkelanjutan Lewat Gerakan Green Islam

Pada On the Job Training, para peserta mendapat kesempatan langsung menerapkan materi di sekolah masing-masing, mengadakan open class hingga peer teaching.

Sementara pada tahap akhir, In Service 2, peserta mempresentasikan praktik baik yang telah mereka terapkan.

Selama pelatihan, guru-guru didampingi oleh dua fasilitator ahli, Muhamad Arpan dan Sandi Ganesha, yang membimbing mereka dalam memahami konsep dasar koding dan kecerdasan buatan (AI) dengan metode yang kontekstual dan menyenangkan.

“Pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa SD agar mereka dapat memahami konsep teknologi secara kreatif dan eksploratif,” jelas Yudi.

Meski sesi tatap muka telah berakhir, pembelajaran tetap berlanjut melalui Learning Management System (LMS) hingga 30 November 2025. Melalui LMS, para peserta dapat melanjutkan kegiatan tindak lanjut dan pengimbasan pelajaran KKA di sekolah maupun komunitas masing-masing.

Yudi berharap program ini menjadi awal dari gerakan literasi digital yang lebih luas di Kalbar.

“Pelatihan ini bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang semangat berbagi. Kami ingin para guru menjadi agen perubahan yang membawa semangat inovasi ke ruang-ruang kelas,” pungkasnya.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Universitas PGRI Pontianak meneguhkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam memperkuat pendidikan berbasis teknologi dan menyiapkan guru yang adaptif terhadap perkembangan era digital. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved