BPBD Sanggau Laksanakan FGD Terkait Peningkatan Indeks Ketahanan Daerah Tahun 2025
Hadir juga narasumber yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Judan.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Bupati Sanggau diwakili Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Budi Darmawan membuka Focus Group Discussion (FGD) di Aula Kantor Bupati Sanggau, Kalimantan Barat, Senin 27 Oktober 2025.
Kegiatan mengangkat tema Sanggau Siap Tangguh, Sinergisitas Kajian Risiko dan Aksi Penanggulangan Untuk Peningkatan Indeks Ketahanan Daerah Tahun 2025.
Hadir juga narasumber yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Judan.
Pada kesempatan ini, Bupati berpesan kepada pengampu urusan kebencanaan, agar mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kapasitas daerah dalam menghadapi risiko bencana.
Selain itu juga, ia berpesan agar menyusun rekomendasi strategis peningkatan indeks ketahanan daerah (IKD) berbasis data dan eviden, menyepakati langkah tindak lanjut lintas sektor untuk memperkuat sinergitas antara kajian risiko dan aksi penanggulangan di tingkat Kabupaten.
"Saya menekankan kepada seluruh perangkat daerah pengampu urusan kebencanaan agar aktif memenuhi data, dokumen pendukung, dan eviden verifikasi dalam proses penilaian IKD sesuai parameter dan indikator nasional. Kolaborasi dan ketepatan data adalah kunci akuntabilitas,"katanya.
Pada kesempatan ini juga ia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil verifikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), nilai Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kabupaten Sanggau meningkat dari 0,35 pada tahun 2023 menjadi 0,70 pada tahun 2024, dan Indeks Risiko Bencana (IRB) menurun dari 127,99 menjadi 107,81.
"Capaian ini merupakan kemajuan yang patut diapresiasi. Menunjukkan adanya peningkatan kapasitas, koordinasi lintas sektor, dan kerja sama nyata antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media dalam semangat sinergi Pentahelix,"katanya.
Baca juga: Damkar Evakuasi Seekor Ular yang Masuk ke Rumah Warga di Sanggau
Kendati begitu, capaian ini belum menjadi akhir, dan keberhasilan ini bukan alasan untuk berpuas diri. Tantangan ke depan semakin kompleks, mulai dari perubahan iklim, degradasi lingkungan, hingga dinamika sosial ekonomi.
"Yang menuntut kita memperkuat sistem dan kelembagaan, koordinasi lintas sektor dan memperluas jejaring kerja dalam sistem penanggulangan bencana. Agar setiap kebijakan pembangunan di Kabupaten Sanggau berperspektif pengurangan risiko bencana,"ujarnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Fisip Untan dan UIN Jakarta Jajaki Kolaborasi Berkelanjutan Lewat Gerakan Green Islam |
|
|---|
| DAFTAR 19 SD Negeri di Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah, Lengkap dengan Alamatnya |
|
|---|
| Lion Group Beri Diskon Tiket Pesawat Hingga 200 Ribu Rupiah Saat Nataru |
|
|---|
| Petani Buah Naga di Jawai Senang Harga Jual Meningkat, Penuhi Permintaan Dapur MBG |
|
|---|
| Kanwil Ditjenpas Kalbar Tegaskan Tak Ada Toleransi Bagi Pelanggaran di Lapas dan Rutan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.