Kisah Petani Melon Semperiuk A, Jono Hadapi Banjir Kini Raup Untung

Jono menggarap kebun melon di tanah seluas 0,5 hektar di Desa Semperiuk A Kecamatan Jawai Selatan. Budidaya melon telah digeluti Jono

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
PANEN MELON - Jono dan sejumlah petani saat panen melon di Desa Semperiuk A Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Kamis 16 Oktober 2025 

"Panen di umur 60 hari setelah tanam. Setelah panen itu tanaman mati. Kemudian siapkan lahan kembali untuk tanam lagi," katanya.

Menurut Jono tantangan utama yang dihadapi petani melon adalah harga benih yang cukup mahal. Di samping itu, harga pestisida untuk perawatan kebun melon juga tinggi.

"Kalau tantangan di harga benih yang mahal, dan pestisida yang cukup mahal. Karena melon perlu perawatan ektra dibanding tanaman lain," tuturnya.

Dia bilang, kalau merawat tanaman melon membutuhkan upaya keras dan ekstra termasuk pengendalian hama dan penyakit yang rentan menyerang melon.

"Paling tidak 4 hingga 5 hari sekali melakukan pengendalian hama dan penyakit," katanya.

"Juga menggunakan pupuk yang berimbang dan tambahan Zpt," imbuhnya.

Selain itu, faktor cuaca juga ikut menentukan kualitas dan hasil panen melon. Ia mengungkapkan, beberapa waktu belakangan sebelum panen kebun melonnya sempat terendam karena hujan lebat.

"Faktor cuaca juga berpengaruh. Seperti kemarin ada hujan dangan intensitas tinggi jadi sempat banjir dan tenggelam," katanya.

Saat kondisi banjir merendam kebun melon itu, kata dia, upaya sigap dilakukan dengan menyedot air menggunakan mesin pompa.

"Tapi karena sigap langsung melakukan pompa pengeluaran air di dalam lahan. Sempat terendam 2 hari," katanya.

Melon-melon yang sudah dipanen di kemas akan menyuplai pasar hingga mencukupi kebutuhan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini harga jual melon menjanjikan yakni 13-14 Ribu per Kilogram.

"Kami menjual untuk permintaan pasar dalam negeri, kadang luar negeri, bahkan saat ini untuk menyuplai kebutuhan dapur MBG. Harga di tingkat petani mencapai 13 sampai 14 Ribu Rupiah," katanya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved