Keracunan MBG di Kalbar

ANAK Pedalaman Belum Tersentuh Program MBG! Wabup Kapuas Hulu Sukardi Minta Jangkau Daerah Terpencil

Program MBG rupanya masih menghadapi sejumlah kendala di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
PROGRAM MBG - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Sukardi, saat menjelaskan terkait perkembangan Program MBG di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Senin 6 Oktober 2025. Dimana menurutnya program tersebut belum sampai ke daerah-daerah terpencil, maka dari itu tegas Wabup, pihaknya akan segera memanggil satuan tugas MBG, untuk duduk bersama membahas perkembangan MBG di wilayah Bumi Uncak Kapuas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang menjadi salah satu terobosan pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.

Program MBG rupanya masih menghadapi sejumlah kendala di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Wakil Bupati Kapuas Hulu, Sukardi, menegaskan bahwa pihaknya akan segera memanggil Satuan Tugas (Satgas) MBG wilayah Kapuas Hulu.

Langkah ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mencari solusi atas keterbatasan titik dapur yang dinilai menjadi salah satu penyebab lambannya realisasi program.

"Kita akan panggil Satgas MBG, untuk mengusulkan agar diperbanyak titik dapur, agar program makanan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah di Kapuas Hulu berjalan sesuai dengan harapan bersama," ujar Sukardi, Senin 6 Oktober 2025.

Baca juga: Menu MBG yang Bikin Siswa SDN Sindangsari Ciamis Diduga Keracunan Makanan

Menurut Sukardi, kondisi geografis Kapuas Hulu yang luas dan terdiri dari banyak wilayah pedalaman serta daerah terpencil, menjadi tantangan utama dalam mendistribusikan makanan bergizi gratis. 

Saat ini, program MBG baru berjalan di wilayah perkotaan, sementara di daerah pedalaman belum tersentuh sama sekali.

"Kalau melihat situasi dan kondisi sekarang, titik dapur yang ada jelas tidak cukup. Apalagi medan Kapuas Hulu tidak mudah ditempuh, terutama ke daerah-daerah pedalaman," jelasnya.

Baca juga: FAKTA-Fakta Kasus Dugaan Keracunan MBG di SDN Sindangsari Ciamis, Menu Bubur Kacang Hijau Dicurigai

Untuk itu, pemerintah daerah berencana melakukan pendataan ulang terkait kebutuhan titik dapur tambahan. 

Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan penerima manfaat, sehingga anak-anak di pelosok daerah pun bisa menikmati program MBG.

Lebih lanjut, Sukardi menegaskan bahwa program MBG harus dijalankan secara hati-hati, khususnya dalam hal pemilihan menu makanan.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kasus makanan beracun yang diterima oleh penerima manfaat program di Kapuas Hulu.

"Saya yakin pihak Satgas MBG di Kapuas Hulu akan berhati-hati dalam mengawasi menu makanan bergizi gratis"

Baca juga: TERUNGKAP Penyebab Bunga Rahmawati Meninggal, Siswi SMK yang Dikaitkan dengan Kasus Keracunan MBG

"Agar tidak menimbulkan mudarat bagi anak-anak yang menjadi penerima manfaat," tegasnya.

Sukardi juga menambahkan bahwa program MBG sejatinya sangat penting, bukan hanya dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, tetapi juga sebagai upaya jangka panjang untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

"Makanan bergizi gratis ini adalah investasi besar untuk masa depan generasi kita"

"Maka, tidak boleh setengah-setengah dalam pelaksanaannya. Harus menyentuh semua lapisan masyarakat, baik di kota maupun pedalaman," pungkasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved