Konsisten Jalani Pengobatan Diabetes, Intan Rasakan Besarnya Manfaat Program JKN
pelayanan yang diberikan rumah sakit sangat baik dan didukung sepenuhnya oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diikutinya melalui...
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Bertahun-tahun hidup dengan penyakit kronis tidaklah mudah, terlebih jika kondisi tersebut menimbulkan komplikasi yang memengaruhi kualitas hidup.
Hal ini dirasakan langsung oleh Intan (44), seorang ibu rumah tangga asal Desa Nyampan, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang telah bertahun-tahun mengidap diabetes mellitus dan kini mengalami dampak lanjutannya berupa gangguan penglihatan dan pendengaran.
Sejak pertama kali mengetahui penyakitnya, Intan telah menjadikan Rumah Sakit Vincentius Singkawang sebagai tempat pengobatan utama.
Selama lebih dari belasan tahun, ia konsisten menjalani pemeriksaan dan kontrol lanjutan di rumah sakit tersebut.
Menurutnya, pelayanan yang diberikan rumah sakit sangat baik dan didukung sepenuhnya oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diikutinya melalui skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai pemerintah.
“Saya sudah lama sakit diabetes. Dari awal sampai sekarang selalu kontrol di RS Vincentius. Untung ada Program JKN, semua biaya ditanggung dan saya tidak pernah merasa kesulitan,” ujar Intan ketika ditemui setelah pemeriksaan.
Seiring berjalannya waktu, diabetes yang ia derita tidak hanya menyerang sistem metabolik tubuh, tetapi juga menyebabkan komplikasi pada saraf mata dan saraf pendengaran.
Baca juga: Konsisten Bayar Iuran, Wijaya Rasakan Besarnya Manfaat JKN Saat Operasi Katarak
Ia mengalami gangguan penglihatan yang cukup berat, terutama pada mata bagian kiri. Namun, berkat penanganan medis berupa suntikan mata yang diberikan tim dokter rumah sakit, kini penglihatannya perlahan mulai membaik.
“Awalnya saya sudah pasrah karena mata saya yang kiri hampir tidak bisa melihat. Tapi dokter menyarankan suntikan dan hasilnya sekarang mulai ada perubahan. Penglihatan saya pelan-pelan membaik. Dan yang paling saya syukuri, tindakan itu semua dijamin JKN,” jelas Intan.
Tidak hanya gangguan mata, Intan juga mulai merasakan gangguan pada pendengarannya, yang menurut dokter kemungkinan besar juga diakibatkan oleh komplikasi diabetes yang sudah berlangsung lama.
Namun demikian, ia tetap optimis untuk terus berobat dan menjaga kesehatannya semampunya.
“Saya sekarang mulai susah dengar juga, apalagi kalau ada suara ramai. Tapi saya tetap rutin ke rumah sakit. Semua pengobatan saya jalani karena saya ingin tetap bisa mendampingi anak-anak saya,” tambahnya.
Setiap kali datang berobat, Intan selalu didampingi oleh anak perempuannya, Rena, yang setia menemani dan membantu dalam proses pemeriksaan. Agar lebih mudah, mereka juga menggunakan fitur antrean online dari Aplikasi Mobile JKN, yang menurut Intan sangat praktis dan mempersingkat waktu tunggu di rumah sakit.
“Kalau kondisi saya sedang lemah, saya tidak kuat duduk lama menunggu antrean. Untungnya sekarang ada antrean online lewat aplikasi. Jadi dari rumah, saya sudah dapat nomor. Pas sampai rumah sakit, tinggal tunggu sebentar,” katanya.
Sebagai peserta JKN yang tidak memiliki penghasilan tetap, Intan merasa program ini sangat meringankan beban hidupnya.
BPJS Kesehatan
BPJS
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
JKN
Manfaat Program JKN
Singkawang
TERUNGKAP Hasil Autopsi 2 Warga Singkawang Ditemukan Terkubur di Kebun Alpukat Akibat Trauma Listrik |
![]() |
---|
Wali Kota Singkawang Imbau Warga Tak Buat Statement Sembarangan soal Kasus Penemuan Mayat |
![]() |
---|
Daftar Ketua DPRD Kota Singkawang dari Masa ke Masa |
![]() |
---|
POLISI Tangkap Terduga Pelaku Tewasnya 2 Petani dan Ditemukan Terkubur di Kebun Alpukat Singkawang |
![]() |
---|
Polsek Singkawang Selatan Kawal Penyaluran Bibit Jagung untuk 12 Kelompok Tani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.