dr. Andar : Jamur Sawit Tidak Sebabkan Darah Tinggi, Masalahnya di Pengolahan

Menurut Andar, Justru jamur sawit itu mengandung nutrisi seperti protein dan serat, yang bermanfaat bagi tubuh.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
JAMUR SAWIT - dr. Andar Jimmy Pintabar Kepala Puskemas Tanjung Puri Sintang. Menurut Andar, Justru jamur sawit itu mengandung nutrisi seperti protein dan serat, yang bermanfaat bagi tubuh. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Meninggalnya Seni, warga Desa Pagar Raya, Kecamatan Sepauk, Sintang, Kalimantan Barat usai menyantap jamur sawit menyisakan pertanyaan besar.

Sebab, berdasarkan keterangan keluarga, Seni meninggal dunia karena tekanan darah tinggi hingga menyebabkan pecah pembuluh darah usai menyantap jamur sawit.

Lalu, benarkah jamur sawit dapat menyebabkan darah tinggi?

dr. Andar Jimmy Pintabar menegaskan itu tidak benar. Menurutnya, persoalan utama terletak pada cara pengolahan dan riwayat kesehatan korban.

“Jadi bukan jamur sawitnya yang menyebabkan darah tinggi. Tapi garam dan penyedap rasa yang tinggi Natrium,” kata Andar.

Menurut Andar, Justru jamur sawit itu mengandung nutrisi seperti protein dan serat, yang bermanfaat bagi tubuh.

Tapi cara pengolahannya yang harus diperhatikan. 

Sebab, dalam proses memasak jamur sawit, masyarakat cenderung menggunakan banyak garam dan penyedap rasa demi menciptakan rasa gurih.

Baca juga: 6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Warga Sepauk Sintang Tewas Usai Makan Jamur yang Viral di Medsos

Padahal, kedua bahan tersebut mengandung natrium tinggi yang bisa menjadi pemicu hipertensi, terutama bagi orang dengan riwayat tekanan darah tinggi.

"Masyarakat kita suka rasa gurih, jadi biasanya ditambah banyak garam dan penyedap rasa. Nah, natrium dalam kadar tinggi itulah yang bisa memicu tekanan darah naik," lanjutnya.

Dalam kasus Seni, keponakan dari Mardi diketahui bahwa sebelum meninggal, korban mengalami lonjakan tekanan darah hingga mencapai 260 mmHg usai makan jamur sawit.

"Makan jamur sawit ini pemicu saja.. Pasti sebelumnya yang bersangkutan sudah ada riwayat darah tinggi. Soal Tekanan Darah dengan Sistol (Tekanan Darah Atas) 260 mmHg itu sudah sangat tinggi. Sudah masuk dalam Tekanan Darah Emergency. Dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah / stroke perdarahan. Ketika kejadian tensinya meningkat, sehingga pecah pembuluh darah, stroke perdarahan,” beber Andar.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan cara mengolah makanan, khususnya bagi individu yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved