PERINGATAN! Kasus Campak di Mempawah Meledak, Cakupan Imunisasi Masih Rendah

Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibanding sepanjang tahun 2024 yang hanya mencatat 24 kasus positif.

|
Penulis: Ramadhan | Editor: Syahroni
Generate by AI :Gemini
KASUS CAMPAK - Foto ilustrasi dibuat dengan kecerdasan AI, Selasa 2 September 2025. Kasus campak di Mempawah melonjak drastis, banyak orangtua yang tidak memberikan vaksin pada anaknya jadi kendala pengendalian campak di Mempawah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Kasus campak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, mengalami lonjakan cukup tajam sepanjang tahun 2025.

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2025 terdapat 87 suspect campak, dengan 44 kasus terkonfirmasi positif.

Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibanding sepanjang tahun 2024 yang hanya mencatat 24 kasus positif.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada laporan kasus kematian akibat campak di Mempawah.

Plt Kadiskes Mempawah, David Sianipar, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Harun Arrasyid, mengatakan kasus campak sudah menyebar di hampir seluruh kecamatan.

Baca juga: KRONOLOGI Pemuda 24 Tahun di Sambas Dibekuk Polisi Kasus Uang Palsu, IM Tak Berkutik dengan Bukti

“Sebagian besar penderita memiliki status imunisasi yang tidak lengkap, bahkan ada yang sama sekali tidak pernah diimunisasi,” jelas Harun, Selasa 2 September 2025.

Penyebab Rendahnya Imunisasi di Mempawah

Harun menegaskan imunisasi merupakan langkah paling efektif untuk mencegah dan memutus rantai penularan campak.

Namun, cakupan imunisasi di Mempawah masih menghadapi sejumlah hambatan.

“Banyak orangtua menolak karena terpengaruh hoaks, ada keraguan soal kehalalan vaksin, hingga ketakutan efek samping. Padahal manfaat imunisasi jauh lebih besar dibanding risikonya,” tegasnya.

Selain imunisasi, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan penderita, hingga melakukan isolasi pasien agar tidak menularkan penyakit.

Baca juga: Hasil Uji Laboratorium Keluar, Pasien RSUD Ade M Djoen Sintang Negatif Cacar Monyet

Upaya Pengendalian dan Pencegahan

Dinas Kesehatan Mempawah terus melakukan berbagai langkah pengendalian, mulai dari deteksi dini kasus campak, pengobatan gejala, hingga pemberian vitamin untuk mengurangi risiko komplikasi.

“Kami juga mengajak dukungan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan seluruh stakeholder agar bersama-sama meningkatkan cakupan imunisasi serta kewaspadaan,” ujar Harun.

 Ajakan untuk Masyarakat

Dengan meningkatnya kasus campak di Mempawah, masyarakat diimbau tidak menyepelekan imunisasi.

Selain melindungi anak dari bahaya campak, imunisasi juga melindungi komunitas dari potensi wabah lebih luas.

“Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan"

"Mari bersama-sama kita tingkatkan kesadaran imunisasi demi kesehatan generasi mendatang,” tutup Harun.

5 Akibat Anak Terkena Campak

1. Demam Tinggi dan Ruam Kulit
Anak yang terkena campak biasanya mengalami demam tinggi disertai ruam merah di seluruh tubuh. Kondisi ini membuat anak lemah, rewel, dan berisiko dehidrasi.

2. Gangguan Pernapasan
Campak dapat menyebabkan batuk, pilek, hingga radang paru-paru (pneumonia). Pneumonia merupakan salah satu komplikasi paling sering dan berbahaya pada anak penderita campak.

3. Gangguan Pencernaan
Anak dengan campak sering mengalami diare dan muntah. Bila tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa memicu dehidrasi berat.

4. Infeksi Telinga dan Radang Otak
Komplikasi lain dari campak adalah otitis media (radang telinga tengah) yang dapat mengganggu pendengaran. Dalam kasus yang jarang, campak bisa menyebabkan radang otak (ensefalitis) yang berpotensi fatal.

5. Kekurangan Gizi dan Penurunan Imunitas
Anak yang terkena campak mudah kehilangan nafsu makan dan mengalami malnutrisi. Selain itu, daya tahan tubuhnya menurun sehingga lebih rentan terhadap infeksi penyakit lain.

Apakah Campak Bisa Menyebabkan Kematian?

Ya, campak bisa menyebabkan kematian, terutama bila disertai komplikasi berat seperti pneumonia, diare parah, dehidrasi, atau radang otak (ensefalitis).

 Risiko ini semakin tinggi pada anak yang belum diimunisasi, gizi buruk, atau tidak mendapatkan penanganan medis tepat waktu.

Karena itu, imunisasi campak menjadi langkah pencegahan paling efektif agar anak terlindungi dari bahaya hingga risiko kematian akibat campak.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved