Hingga Awal September, Diskes Mempawah Catat Ada 41 Warga Terpapar Kasus Demam Berdarah

Sumarni menjelaskan, terkait penanganan dan pencegahan, pihak Dinas Kesehatan turut menggandeng Puskesmas-Puskesmas untuk melakukan penyuluhan.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/RAMADHAN
Sub Koordinator Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Sumarni. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sub Koordinator Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Sumarni, menyebut, hingga awal September 2022 sudah tercatat sebanyak 41 orang yang mengalami kasus demam berdarah.

"Untuk kasus demam berdarah akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Mempawah dari rentang Januari hingga awal September 2022 ini sudah tercatat ada 41 kasus," terangnya kepada Tribunpontiank.co.id, Selasa 6 September 2022.

Kasus demam berdarah di Kabupaten Mempawah ini lanjut Sumarni, mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2021.

"Kalau melihat data memang ada peningkatan kasus, kalau di Tahun 2021 hanya 30 kasus, sedangkan Tahun 2022 ini sudah ada 41 kasus," terangnya.

Sumarni menjelaskan, terkait penanganan dan pencegahan, pihak Dinas Kesehatan turut menggandeng Puskesmas-Puskesmas untuk melakukan penyuluhan.

Tinggi Kasus Kekerasan Seksual Pada Anak di Mempawah, Bupati Erlina Wujudkan Kabupaten Layak Anak

"Jadi setiap Puskesmas juga sudah ada tim Promkes untuk melakukan penyuluhan. Kemudian juga ada kader Jumantik (Juru pemantau jentik), dan selalu dilakukan pemantauan jentik berkala dengan satu rumah satu Jumantik," terangnya.

Selain itu kata Sumarni, kader Jumantik juga turut memberikan bubuk Abate untuk ditaburkan di wadah-wadah tempat penampungan air milik warga.

"Kalau bubuk Abate stok nya hingga saat ini masih ada. Penyalurannya melalui kader Jumantik, dan bubuk Abate nantinya bisa ditabur di tempat-tempat penampungan air yang ada di rumah," ungkapnya.

Sumarni menerangkan, bubuk abate sangat efektif untuk memberantas larva nyamuk aedes aegypti yang biasa berada di tempat-tempat penampungan air.

"Bubuk abate kita rasa juga cukup efektif dalam memberantas nyamuk demam berdarah," ujarnya.

Selanjutnya, terkait Foging, Sumarni menjelaskan hal tersebut dilakukan setiap apabila ada kasus demam berdarah.

"Untuk foging dilakukan setiap ada kasus DBD. Fungsi foging inikan untuk membunuh nyamuk dewasa, dan terkait foging di lakukan daerah yg ada kasus dengan radius 200 meter," terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved