Hasil Uji Laboratorium Keluar, Pasien RSUD Ade M Djoen Sintang Negatif Cacar Monyet

Hasil negatif MonkeyPox ini sekaligus menguatkan diagnosa dokter setelah dilakukan pemeriksaan hingga patologi anatomi, pasien tersebut bukan menderit

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Hasil uji laboratorium terhadap sampel pasien berinisial B seorang pasien di RSUD Ade M Djoen Sintang yang sebelumnya dicurigai terpapar cacar monyet sudah keluar.

Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat terhadap sampel yang dikirim oleh RSUD Ade M Djoen Sintang membuktikan jika pasien berinisial B dinyatakan negatif dari pemeriksaan MonkeyPox (cacar monyet).

"Sudah. Hasil negatif MonkeyPox (Cacar Monyet)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi dikonfirmasi Tribun Pontianak, Senin 9 Desember 2024.

Hasil pemeriksaan uji laboratorium keluar pada 6 Desember 2024.

Hasil negatif MonkeyPox ini sekaligus menguatkan diagnosa dokter setelah dilakukan pemeriksaan hingga patologi anatomi, pasien tersebut bukan menderita penyakit Cacar Monyet seperti narasi yang beredar di masyarakat.

Ikatan Bidan Indonesia Sintang Targetkan 400 Bidan Selesaikan S1 Kebidanan Pada 2026

"Sebenarnya sejak awal pasien masuk dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dia mengarah bukan pada cacar monyet. Tapi lebih kepada penyakit Moloskum Kostagiosum. Ada dugaan juga jamur dalam kulit," kata Dina Theresa Damayanti Hutabarat, Dokter Spesialis Kulit RSUD Ade M Djoen, Selasa 3 Desember 2024.

Diagnosa Dina berdasarkan pemeriksaan mendalam terhadap pasien. Selain itu, dia juga sudah melakukan menelusuri riwayat kontak pasien. 

Hasilnya, tidak ada kontak langsung pasien dengan hewan primata atau bahkan bepergian ke luar negeri yang endemi cacar monyet seperti Amerika Latin.

"Karena kalau cacar monyet  biasanya kasusnya pasiennya harus ada riwayat tercakar atau terpapar oleh darah binatang. Dan dari awal kita bertanya tidak ada riwayat kontak. Kemudian pasien juga tidak ada mengonsumsi daging, kemudian bisa dicurigai kalau dia ada riwayat bepergian ke luar daerah yang endemik untuk cacar monyet, misalnya Amerika latin. Dan pasien ini tidak ada riwayat itu," ungkap Dina.

Dina mengungkapkan, pasien berinisial B datang ke rumah sakit dengan kondisi tubuhnya dipenuhi bintil hampir di seluruh badan. 

Menurutnya, pada penyakit kulit pada umumnya ini biasanya resiko berbentuk bintil ini banyak menyerupai penyakit kulit. Salah satunya cacar monyet.

"Tapi kalau dilihat dari segi keilmuan saya, ini bukan cacar monyet," jelasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved